Dikisahkan oleh seorang syaikh pengajar di universitas king Saud bahwa disekitar tahun 200 H dikota madinah tidak turun hujan, dan manusia shalat istisqa tetapi tidak juga turun hujan, dan pada suatu malam yang gelap pada sebuah masjid yang tidak ada pencahayaan sehingga tidak dikenal siapa yang ada didalamnya, ada seorang berdo'a:
"ya Allah turunkanlah hujan untuk para hamba-Mu"
dan tiba-tiba hujan pun diluar masjid mulai turun, dan ada seorang syaikh yang menyaksikan kejadian itu merasa ta'jub dengan do'a orang tersebut, tatkala orang tersebut keluar masjid diikutilah oleh syaikh orang tersebut hingga kerumahnya karena merasa ta'jub akan mustajabnya doa orang tersebut, dan ternyata orang tersebut hanya orang biasa yang tidak dikenal manusia berprofesi sebagai seorang tukang sol sepatu.
Tatkala orang itu mengetahui ada syaikh yang mengikuti nya sampai ke rumah, maka orang itu tidak suka karena syaikh mengikuti nya, dan syaikh pun pulang, lalu besoknya syaikh kembali mendatangi rumah tukang sol sepatu itu, ternyata orang itu pindah karena tidak ingin dikenal manusia.
Pelajaran nya :
1. Bila Allah cinta pada seorang hamba maka doanya akan mudah terkabulkan.
2. Allah itu cinta kepada hamba tidak melihat pada status sosialnya.
3. Jadilah hamba Allah yang dikenal penduduk langit dan jangan merasa hina dengan tidak dikenal penduduk bumi.
4. Carilah kecintaan Allah karena bila Allah cinta pada seorang hamba maka Allah akan kabulkan doa-doanya.
5. Sembunyikan lah amal-amal kebaikan dari manusia.
kisah ini dari Muhamad bin Al-Mukandir,biasa dipanggil Abu Abdilah,masjidnya adalah masjid Nabawi,,
kisahnya ada di(shifatush shofwah"II:190:192)
ADA juga dibuku:اين نحن من اخلق السلف.
penulis:Abdul Aziz bin nashir Al-Jalil.hal:55.
Reshare Abu Muhammad Ar Rizal
www.maduanakpintar.com
Smg kita bs mengambil hikmahnya
Dulu ....
Aku sangat KAGUM pd manusia yang :
• Cerdas,
• Kaya,
• Berhasil dalam Karir,
• Hidup sukses,
• dan Hebat Dunianya.
Sekarang ...
Aku memilih untuk mengganti kriteria kekagumanku.
Aku kagum dengan :
Manusia yang Hebat di mata ALLAH,
Sekalipun kadang penampilannya begitu biasa dan sangat bersahaja.
Dulu ...
Aku memilih MARAH ketika merasa 'Harga Diriku' dijatuhkan oleh orang lain yang 'Berlaku Kasar Kepadaku' dan menyakitiku dengan 'Kalimat-Kalimat Sindiran'.
Sekarang ...
Aku memilih untuk
BANYAK BERSABAR & MEMAAFKAN, Karena aku yakin 'Ada Hikmah Lain'. yang datang dari mereka ketika aku mampu unt 'Memaafkan & Bersabar'.
Dulu ...
Aku memilih MENGEJAR DUNIA dan 'Menumpuknya' sebisaku....
Ternyata aku sadari kebutuhanku hanyalah 'Makan dan Minum' untuk hari ini.
Sekarang ...
Aku memilih untuk BERSYUKUR & BERSYUKUR dengan apa yang ada dan memikirkan bagaimana aku bisa 'Mengisi Waktuku' hari ini dengan apa yang bisa aku lakukan/perbuat dan bermanfaat 'Untuk Sesamaku'.
Dulu ...
Aku berpikir bahwa aku bisa MEMBAHAGIAKAN
• Orang tua,
• Saudara,
• dan teman-temanku
jika aku berhasil dengan duniaku... Ternyata yang membuat mereka bahagia 'Bukan Itu', melainkan :
• Ucapan,
• Sikap,
• Tingkah,
• dan Sapaanku kepada mereka.
Sekarang ...
Aku memilih untuk 'Membuat Mereka Bahagia' dengan apa yang ada padaku karena aku ingin ke-Manfaat-an ku ditengah-tengah mereka...
(Sebaik-baik Manusia adalah yg Bermanfaat buat Manusia lainnya)
Dulu ...
Fokus pikiranku adalah membuat RENCANA-RENCANA DAHSYAT untuk Duniaku...
Ternyata aku menjumpai teman dan saudara-saudaraku begitu cepat menghadap kepada-NYA...
Sekarang ...
yang menjadi 'Fokus Pikiran' dan 'Rencana-Rencana' ku adalah Bagaimana agar Hidupku dapat Berkenan di mata ALLAH dan Sesama jika suatu saat nanti diriku dipanggil oleh-NYA.
Τak ada yang dapat menjamin bahwa aku dapat menikmati 'Teriknya Matahari Esok Pagi'
Τak ada yang bisa memberikan jaminan kepadaku bahwa aku masih bisa 'Menghirup udara Besok Hari'.
Jadi apabila 'Hari Ini dan Esok Hari' aku masih hidup, itu adalah karena kehendak ALLAH semata, bukan kehendak siapa-siapa...
Renungan ini mengintropeksi kita agar lebih mawas diri bahwa :
'DULU' aku ini siapa?
Dan 'SEKARANG' aku mau kemana??
Tidak ada komentar:
Posting Komentar