Pages

Rabu, 26 Agustus 2020

Materi IPA kls 9 (siklus Menstruasi, Fertilisasi, Kehamilan, Penyakit/gangguan pada sistem reproduksi, dan Upaya Pencegahannya)

Menstruasi

Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim.

Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi maka akan keluar darah melalui vaginanya. Menstruasi ini biasanya terjadi 1 bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi Apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma.

Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi lebih pendek atau lebih panjang.

Siklus menstruasi terdiri atas empat fase, sebagai berikut:

  1. Fase menstruasi; yaitu Peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek.
  2. Fase proliferasi/ fase folikuler; ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk menyekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormon estrogen diproduksi kembali.
  3. Fase ovulasi/fase luteal; ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah menstruasi.
  4. Fase pasca ovulasi/fase sekresi; ditandai dengan korpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi korpus albikans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormon estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif menyekresikan FSH dan LH.

Fertilisasi

Fertilisasi adalah peleburan Antara sperma dan ovum. Fertilisasi terjadi di Tuba Fallopi. Saat fertilisasi berlangsung, hanya kepala sperma yang mengandung inti sel yang masuk ke dalam dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar penggabungan sperma dan sel telur ini membentuk zigot.
Pembentukan zigot dikelompokkan menjadi 4 fase yaitu fase morula, fase blastula, fase gastrula, serta fase organogenesis.

Kehamilan

Kehamilan manusia dapat dibagi tiga trimester yang masing-masing trimester Kurang lebih 3 bulan. Trimester yang dimaksud adalah:
  1. Trimester pertama; terjadi perubahan-perubahan pada ibu dan calon bayi. Dimana perkembangan embrio pada trimester ini telah terbentuk jantung yang telah berdenyut pada minggu keempat dan pada akhirnya Minggu ke-8 semua struktur utama sudah ada dalam bentuk rudimenter dan organ lainnya sehingga sudah dapat disebut janin (fetus).
  2. Trimester kedua; embrio yang selanjutnya disebut fetus tumbuh cepat dan telah mencapai ukuran sekitar 30 cm dan telah aktif. Pergerakannya dapat dirasakan oleh ibu melalui dinding abdomen (perut). 
  3. Trimester ketiga; kehamilan pada trimester ketiga atau terakhir merupakan saat terjadinya pertumbuhan fetus yang cepat sehingga mencapai bobot sekitar 3 kg sampai 3,5 kg dan panjangnya kurang lebih 50 cm.
Perkembangan janin di dalam perut ibu selama 40 minggu dapat kita perhatikan pada gambar berikut:
Kehamilan berlangsung sekitar 9 bulan 10 hari. Setelah janin mencapai usia tersebut maka akan siap untuk dilahirkan.

Penyakit dan Gangguan pada Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi manusia dapat mengalami gangguan dan penyakit. Beberapa faktor yang menyebabkan gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia, diantaranya tumor, Infeksi virus atau bakteri, serta kelainan fisiologis pada organ reproduksi.
Kelainan atau penyakit pada sistem reproduksi dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
  1. Epididimitis; merupakan peradangan pada saluran reproduksi laki-laki yang ditandai dengan adanya rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
  2. Prostatitis; peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra ditandai berupa pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil.
  3. Kanker serviks; timbulnya kanker ini diduga berhubungan erat dengan infeksi herpes virus tipe 2 dan Human papillomavirus.
  4. Sifilis; penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Penyakit ini menyerang berbagai organ dalam tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan seksual, melalui luka, melalui transfusi darah segar, dan dari ibu ke ke bayi yang dikandungnya. 
  5. Infertilitas; merupakan ketidakmampuan untuk menghasilkan keturunan di mana sperma pria tidak mampu membuahi ovum.
  6. Impotensi; merupakan ketidakmampuan penis untuk ereksi atau mempertahankan ereksi.
  7. Gonorrhoeae; penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir dari uretra, serviks, rektum, faring, dan mata yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae. Ditandai dengan sakitnya bila buang air kencing dan keluar nanah berwarna kuning hijau dari uretra.
  8. Kanker prostat; merupakan suatu penyakit dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal atau tidak normal sehingga mendesak dan merusak jaringan di sekitarnya.
  9. Endometriosis; merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita dimana endometrium tumbuh diluar rahim.
  10. Hamil anggur ( mola hidatidosa); merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin tetapi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Penyebab terjadinya adalah akibat kegagalan pembentukan bakal janin sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur.
  11. Candiloma acuminata; penyebab terjadinya adalah virus Human papiloma ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar di mulut rahim dan dapat menimbulkan kanker rahim.

Upaya Pencegahan Penyakit dan Gangguan Sistem Reproduksi

Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah kurang menjaga kebersihan organ reproduksi. Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, ataupun parasit lain.
Berikut ini beberapa upaya pencegahan penyakit dan gangguan pada sistem reproduksi.
  1. Menggunakan pakaian dalam yang berbahan katun dan bertekstur lembut sehingga bagus menyerap keringat. Hindari celana yang berbahan ketat misalnya jeans.
  2. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar.
  3. Mengganti celana dalam 2 - 3 kali sehari.
  4. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang Karena apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
  5. Bagi perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Apalagi di saat aliran darah banyak.
  6. Bagi perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan pantyliner secara terus menerus. Karena dapat menyebabkan perubahan PH vagina dan akan membunuh bakteri baik dalam vagina yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
  7. Rajin berolahraga dan banyak mengonsumsi buah dan sayur.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar