Pages

Minggu, 16 Agustus 2020

Perjalanan Sebuah Literasi Digital Nusantara

“Hari-hari adalah lembaran baru untuk goresan amal perbuatan. Jadikanlah hari-harimu sarat dengan amalan yang terbaik. Kesempatan itu akan segera lenyap secepat perjalanan awan, dan menunda-nunda pekerjaan tanda orang yang merugi. Dan barangsiapa bersampan kemalasan ia akan tenggelam bersamanya”. (Ibnul Jauzy, Al Muhdisy, hlm.382)

 

Setelah diri ini tertatih-tatih menyelesaikan resume kelima, akhirnya saya kembali bisa membuat resume yang keenam di pelatihan grup belajar menulis bersama Om Jay dan kawan-kawan. Sering kali kita ini bersembunyi di balik tembok dengan mencari-cari alasan apabila tugas tak tertunaikan dan amanah terabaikan. Kadang beralasan bahwa kewajiban yang menanti lebih banyak dari waktu yang tersedia. Oleh karena itu, diri pribadi senantiasa membutuhkan motivasi sebagai batu penghancur untuk merobohkan tembok penghalang kreativitasku. Bergabung bersama peserta pelatihan di Grup whatsapp Belajar Menulis Gelombang 15 merupakan salah satu cara ampuh untuk menemukan sang motivator. Omjay selalu menghadirkan para narasumber yang bisa membuka hati dan pikiran agar meliat dunia secara utuh. Para narasumber senantiasa menjadi pemantik bagi para peserta agar bisa berkarya lewat tulisan. Sang motivator di pelatihan kali ini seakan membawa pesertanya memahami proses sebuah perjalanan agar menghasilkan sebuah karya yang tak terduga.


Tak Kenal Maka Tak Sayang

Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata pepatah untuk menciptakan hubungan emosional dengan seseorang. Pada dasarnya untuk bisa memahami, mengilmui, menyayangi dan mencintai sesuatu maka kita membutuhkan pola pengenalan. Olehnya itu, sang motivator mencoba memberikan perkenalan yang singkat tapi detail pada pertemuan kali ini.


Beliau bernama Musiin atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya. Memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Beliau lahir di kota Tahu Takwa, Kediri pada tanggal 6 Juli 1970  dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 .


Beliau pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986. Lalu lanjut sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri dan lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994, beliau melanjutkan ke IKIP Negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. 


Kecintaan beliau akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura pada tahun 2015. Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.


Di lingkungan dunia pendidikan, beliau aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Selain mengajar, Bu Iin juga merupakan founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam berbagai bidang, yaitu:

  1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.
  2. Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
  3. Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.
  4. Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.
  5. Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.
  6. Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP. 

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.
Itulah perkenalan singkat namun detail dari sang motivator. Dua jempol untuk beliau yang memiliki aktivitas padat tapi tetap bisa meluangkan waktu untuk menghasilkan karya dan sukses menerbitkan bukunya di penerbit mayor.


Bermimpi Yuk!

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “ bermimpilah sebelum kamu menjadi pemimpin dan belajarlah sebelum engkau menjadi pemimpin”. Ternyata banyak orang sukses diawali dari sebuah mimpi. Bu Iin memulai kisahnya dari sebuah mimpi di alam pikirnya, ingin bisa menulis buku di awal tahun 2020 untuk keperluan SKP. Keajaiban datang, mimpi beliau semakin hampir nyata ketika mencoba bergabung mengikuti Kelas Menulis bersama Om Jay, dkk. Saat itu beliau diipertemukan dengan para peserta yang hebat, diantaranya Ibu Tere dan Bang Roma pada gelombang 8. Kisah ibu tere dan Bang Roma dapat kalian baca melalui link berikut:
https://marna24.blogspot.com/2020/08/kisah-sukses-menerbitkan-buku-di.html dan https://marna24.blogspot.com/2020/08/hustclbk-dengan-bang-roma.html
 

Ibu Iin teringat dengan buku karya Rhonda Byrne yang berjudul “The Secret (Law of Attraction)”, buku yang bercerita tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Beliau mengisahkan bahwa awalnya dirinya hanya menjadi pembaca yang baik. Kalaupun menulis, beliau hanya sekedar menulis PTK, jurnal, proposal, laporan untuk kepentingan pekerjaan. Namun Allah swt menuntunnya mewujudkan mimpi beliau bahkan hal yang tak pernah terbesitpun bisa terwujud dari sebuah mimpi, yakni karyanya bisa diterbitkan oleh Penerbit Mayor. Sungguh luar biasa skenario Ilahi Rabbi, Allah swt berfirman dalam al Qur’an, “Dan bekerjalah, maka Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman yang akan melihat pekerjaanmu itu ….(QS. At-Taubah : 105)


Awal Literasi Digital Nusantara

Ibu Iin melanjutkan kisahnya bahwa setelah bergabung di grup kelas menulis bersama Omjay, peserta dipertemukan dengan narasumber hebat yang bernama Prof. Richardus Eko Indrajit. Kisah proses mulai menulis sampai menerbitkan buku hampir sama dengan kisah Ibu Tere dan Bang Roma, beliau juga menerima tantangan dari Prof Eko. Saat itu beliau membuat outline buku dari judul yang telah diberikan Prof. Eko. Outline yang disampaikan adalah sebagai berikut:

  1. Pengguna Internet di Indonesia
  2. Media Sosial
  3. Literasi Digital
  4. Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
  5. Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62

Keesokan harinya, Prof. Eko langsung memberi cover buku yang akan beliau tulis. Berikut adalah cover buku edisi awal yang diberikan oleh Prof. Eko.

Cover buku yang diberi Prof. Eko seakan jadi pemantik bagi beliau untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Semangat beliau langsung berkobar dengan segera menyiapkan perbekalan untuk menulis buku berupa surat kabar, buku-buku dan penelusuran referensi di Internet. Beliau berusaha menyisihkan 10% dari TPP yang diterima untuk pengembangan diri dengan berlangganan surat kabar, berlangganan Wifi dan membeli buku-buku yang menambah wawasan pengetahuan. Beliau tidak hanya membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapel Bahasa Inggris, namun beliau membeli semua buku dari berbagai bidang ilmu yang menarik untuk dibaca.

Yuk…Kenal Lebih Dekat dengan Literasi Digital Nusantara

Gambar di atas adalah cover buku dari penerbit Andi. Isi buku tersebut berasal dari materi yang disampaikan Prof. Eko Indrajit di  chanel youtube beliau,  Ekoji Channel pada link https://www.youtube.com/watch?v=8oMCQspJOII yang berjudul Digital Mindset. Materi ini kemudian dikembangkan berdasarkan referensi baik dari surat kabar, buku, maupun informasi yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku tersebut.


Beliau tertarik menulis materi tersebut karena berdasarkan data yang dirilis Data Statista menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat kelima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019. Wow, sungguh luar biasa masyarakat Indonesia.


Mengurai Bab Pertama

Dalam kesempatan malam itu, beliau mengajak para peserta Gelombang 15 untuk mengikuti proses memasak buku berjudul Literasi Digital Nusantara. Bak sepiring hidangan, peserta diajak berbelanja, meracik dan memasak sebuah buku. Dengan harapan agar peserta mendapatkan pengalaman tersendiri.

Dalam bab 1, beliau memaparkan data-data tentang pengguna internet.  Beliau menggunakan data hasil survey APJII. APJII adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survei tersebut digunakan sebagai data penulisan lalu dipaparkan berdasarkan pengamatan dan referensi yang lain. Berikut adalah infografis yang dicantumkan di buku Literasi Digital Nusantara.

Berdasarkan data tersebut, tampak pengguna terbesar adalah generasi Z (data tahun 2018). Kemungkinan besar karena program pemerintah untuk melaksanakam Pembelajaran Jarak Jauh di era pandemi Covid-19, generasi Alpha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentase yang besar. Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet. Sebagai contoh perilaku Gen Z dalam berinternet.


Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net.Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.

 

Selanjutnya, Mengulik Bab Kedua

Setelah beliau mengurai sedikit informasi tentang bab pertama dari buku Literasi Digital Nusantara, beliau lanjut mengulik bab kedua tentang Media Sosial.

Berdasarkan hasil survei APJII tahun 2018, alasan warganet +62 menggunakan internet adalah berkomunikasi, bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Bab kedua Media Sosial mengurai tentang Media Sosial, Undang-undang Informasi dan Interaksi, dan Kejahatan di Media Sosial.
 
Berdasarkan data yang dirilis We Are Social,Hootsuite, 2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sebagai berikut:

Pembahasan mengenai media sosial mencakup: Pengertian, Jenis-jenis media sosial, dan Kelebihan dan kekurangan media sosial. penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE. UU ITE Pasal 27 adalah pasal pasal yang sering dilanggar oleh warganet, Isi dari UU ITE pasal 27 adalah sebagai berikut:

Pada bagian akhir Bab 2, beliau memaparkan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalah anak-anak usia 15-19 tahun. Berikut adalah daftar kejahatan di dunia maya.


Lalu Bab 3, Bab 4, dan Bab 5???

Setelah beliau memberikan pemaparan isi yang termuat pada bab pertama dan kedua membuat peserta menjadi lebih penasaran. Sepertinya ungkapan “sesungguhnya semakin banyak yang kamu tahu, maka semakin banyak yang kamu tidak tahu” berlaku bagi diriku. Terbukti setelah berkenalan dengan karya Ibu Iin Buku Literasi Digital Nusantara, saya menjadi tertarik untuk mengenalnya lebih jauh di bab 3, bab 4, dan bab 5. Berharap semoga segera bisa kupinang dan memilikinya.


Pesan, Kiat, Tips, dan Trik ala Bu Iin

Setelah beliau bercerita panjang lebar tentang bagaimana memasak buku Literasi Digital Nusantar, akhirnya tibalah beliau memberikan wejangan yang menjadi pertanyaan bagi peserta gelombang 15 di grup Kelas Belajar Menulis. Berikut adalah wejangan dari beliau:


  1. Tips mencari referensi yang akurat adalah dengan banyak membaca berbagai sumber dan mevalidasi data dengan sumber yang lain.
  2. Dengan dihilangkan Mapel TIK berarti menuntut semua guru dari semua mapel juga mampu menggunakan TIK dalam pengajaran, sehingga TIK diajarkan secara aplikatif sesuai bidang studi. Oleh karena itu Bapak/Ibu guru wajib memberi pembelajaran tentang bermedia sosial yang sehat sekaligus memberi sosialisasi tentang UU ITE.
  3. Karena serba digital maka langkah preventif sebagai orang tua atau guru untuk menyelamatkan generasi Z adalah dengan memberikan pendidikan tentang literasi digital  melalui ekosistem keluarga, sekolah dan masyarakat. Walaupun itu tak mudah karena banyak anak-anak di usia dini sudah memiliki hp tanpa kontrol orang tua.
  4. Cara menyiasati ketika berada di titik jenuh adalah melakukan kegiatan yang menjadi hobi/kesukaan dan hobi bu Iin adalah memasak.
  5. Tantangan dan rintangan beliau adalah berkejaran dengan waktu, harus menghasilkan karya terbaik dan menghadapi kejenuhan.  Namun, setelah hujan pasti ada pelangi.
  6. Pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca adalah pergunakan internet secara bijak dan ambil manfaatnya untuk kepentingan orang banyak. Sebagai salah satu pengguna internet terbesar di dunia, tentu yang dibutuhkan adalah pendidikan untuk berinternet secara sehat dan bijak.
  7. Motivasi yang diberikan adalah tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Hasilkanlah karyaagar bisa dikenang anak cucu dan generasi mendatang.  Ide menulis bisa dari mana saja, dari lingkungan keluarga, tempat kerja dan masyarakat. Selalu semangat dan yakin bahwa akan ada karya dari tangan peserta kelas belajar menulis.
  8. Pengalaman beliau di bidang pemberdayaan masyarakat mengajarkannya tentang berbagai hal, dan menulis di luar bidang menjadi tantangan sekaligus kesenangan tersendiri bagi beliau karena harus belajar dari nol dan bekerja keras.
  9. Buku beliau bukanlah buku yang sempurna, tetapi beliau berharap agar bisa dicintai dengan sempurna. Seperti ungkapan yang ditulis di blog Kang Robby http://robbie-alca.blogspot.com/


Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan manusia tertawa dan menangis” (QS. An-Najm : 43)




22 komentar:

  1. ๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
    Balasan
    1. ๐Ÿ™๐Ÿ™๐Ÿ™
      Terima kasih berkenan mampir bu Imas.

      ๐Ÿค๐Ÿ“–Salam Literasi

      Hapus
  2. ini resumenya rapih dah detail...
    ada sub sub judulnya juga...

    keren Bu...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah terima kasih pak Indra atas atensinya๐Ÿ˜Š
      Keren lho karena sampean sudah mampir.

      ๐Ÿค๐Ÿ“–Salam Literasi

      Hapus
  3. Balasan
    1. Terima kasih pak Bahrudin sudah mampir.

      ๐Ÿค๐Ÿ“–Salam Literasi

      Hapus
  4. Balasan
    1. Pak Abraham juga mantap. Terima kasih sudah mampir pak.

      ๐Ÿค๐Ÿ“–Salam Literasi

      Hapus
  5. Makin keren resumenya siiip mantul

    http://nurhidayati2010.com/?p=417

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bunda Nur atas atensinya.

      Saya sudah mampir lho bun, keren๐Ÿ‘

      ๐Ÿค๐Ÿ“–Salam Literasi

      Hapus
  6. Resymenya Luar biasa keren. Detail. Pokike mantaap...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih bu Hayati. Sampean juga mantap.

      ๐Ÿค๐Ÿ“–Salam Literasi

      Hapus
  7. Balasan
    1. Tidak masalah bunda.

      Tetap you are the best

      ๐Ÿค๐Ÿ“–Salam Literasi

      Hapus
  8. Maaf komentarku di atas ngetiknya belepotan. Hehe...

    BalasHapus
  9. Resymenya Luar biasa keren. Detail. Pokike mantaap...

    BalasHapus
  10. Resymenya Luar biasa keren. Detail. Pokike mantaap...

    BalasHapus
  11. rapih, mantul resumenya Bu, salam literasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah. Terima kasih bunda Elly.
      Terima kasih juga sudah mampir.

      ๐Ÿค๐Ÿ“–Salam Literasi

      Hapus