Menerbitkan buku tentu bukanlah persoalan mudah. Tak semudah membalikkan telapak tangan. Butuh proses Panjang nan berliku untuk meraihnya. Buku yang diterbitkan pun tak boleh sembarangan. Haruslah kaya manfaat dan sarat makna. Seseorang harus mampu menuliskan rentetan untaian kalimat panjang yang disusun secara sistematis agar bisa dipahami oleh orang yang membacanya. Untaian kalimat panjang itu membutuhkan wawasan dan pengalaman yang cukup. Hal itu hanya bisa diperoleh dengan belajar. Banyak cara belajar yang bisa dilakukan. Salah satunya, belajar dari pengalaman orang lain.
Saat belajar dari pengalaman orang lain, kita jadi tahu urutan langkah-langkah yang harus dilakukan, lebih tau tips-tips untuk meraih kesuksesan. Belajar dari pengalaman orang lain seperti halnya kita belajar langsung dengan ahlinya, kita bisa mencuri ilmu darinya sebanyak-banyaknya. Berikut kita akan belajar kisah sukses menerbitkan buku di penerbit mayor yang dibagikan oleh narasumber kegiatan Belajar Menulis Gelombang 15, yaitu Ibu Theresia Sri Rahayu atau lebih akrab disapa Cikgu Tere. Beliau adalah seorang guru SDN Waihibur Kab. Sumba Tengah, NTT yang memiliki segudang prestasi. Sosok ibu guru muda yang inspiratif dan tak lelah mengejar mimpi.
Mimpi Besar Seorang Cikgu Tere
Setiap orang pasti mempunyai mimpi besar dlm hidupnya. Namun, tidak semua orang dapat mewujudkannya. Begitu sulitnya meraih impian besar dalam hidup inj, membawa seorang Cikgu Tere sangat bersyukur ketika pada tahun 2020 ini berhasil mewujudkan salah satu mimpi besarnya, yaitu menerbitkan buku di Penerbit Mayor. Bagaimana Kisahnya???? Yuk, kita simak....
Awal mula Cikgu Tere bercerita bahwa peluang emas itu terbuka lebar ketika beliau menjadi salah satu peserta kegiatan Belajar Menulis melalui WA Grup yg digagas oleh Om Jay dan tim nara sumbernya. Saat itu beliau tergabung di Grup Pelatihan Menulis Gel. 4. Dalam salah satu materi saat itu beliau diberikan tantangan oleh narasumber yg bernama Prof. Richardus Eko Indrajit. Materinya sangat menarik dan Cikgu Tere pun sangat antusias untuk mengikuti tantangan yang narasumber berikan yaitu menulis buku dalam waktu seminggu. Prof. Eko melelang topik bukunya dan meminta peserta memilih salah satu topik tersebut dengan langsung menuliskan nama dari peserta.
Gayung pun Bersambut dengan Belajar Semudah Klik
Saat itu, ada banyak topik yang diberikan oleh Prof. Eko. Topik - topik itu diambil dari dalam chanel youtube Prof. Eko, yaitu ekoji chanel. Hampir setiap hari Prof. Eko melakukan live seminar di youtube dengan berbagai topik yang sangat menarik dan tentunya bermanfaat. Berikut adalah link chanel Prof. Eko
https://www.youtube.com/channel/UCa3LCo2Zjy_h_NaWz1V2jOw.
Saat Prof. Eko melelang topik bukunya, tiba-tiba ada salah satu topik yang membuat cikgu Tere penasaran yaitu tentang Ubiquitous Learning. Cikgu Tere merasa penasaran lalu beliau membuka youtube ekoji chanel dan menyimak materi terkait topik tersebut. Tak menunggu lama, keesokan harinya beliau langsung mendaftarkan nama untuk menjadi penulis buku. Seketika itu juga beliau menchat pribadi Prof. Eko untuk mengirim judul serta outline.
Gayung pun bersambut, Prof. Eko langsung membaca dan melihat pengajuan judul serta outline yang dikirim. Tentu itu diluar dari ekspektasi seorang Cikgu Tere. Judul buku yang diajukan adalah Belajar Semudah Klik, Membangun Ubiquitous Learning dalam Konsep Merdeka Belajar. Prof. Eko pun menambahkan satu kata yaitu Ekosistem. Sehingga judul bukunya menjadi Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning dalam Konsep Merdeka Belajar. Outline yg diberikan saat itu hanya tiga bab tetapi Prof. Eko menyambutnya dengan sangat antusias bahkan keesokan harinya langsung dibuatkan cover buku untuk memotivasi guru - guru yang lain. Berikut adalah cover buku Belajar Semudah Klik, Membangun Ekosistem Ubiquitous Learning dalam Konsep Merdeka Belajar.
Terlanjur Basah, Mandi Sekalian
Cikgu Tere selanjutnya mengisahkan bahwa beliau dikumpulkan dalam satu grup Whatsapp bersama peserta yang lain, yaitu grup Menulis Bersama Prof. Ekoji. Dalam grup itu, peserta saling memotivasi agar dapat menyelesaikan tantangan menulis dalam seminggu. Saat itu grup tersebut beranggotakan 20 orang termasuk Prof. Eko sendiri. Rasa syukur yang tak henti dipanjatkan karena beliau dipertemukan dengan rekan penulis dari berbagai daerah yang berkomitmen sanggup menulis buku dalam waktu satu minggu. Satu minggu adalah waktu yang sangat singkat untuk menulis di tengah kesibukan sebagai guru dalam menjalankan PJJ dan sebagai ibu rumah tangga, sehingga rasa takut, panik, stress, dan pusing bercampur aduk menjadi satu. Apalagi Prof. Eko mengatakan bahwa tanggal 25 April pesertai akan melakukan presentasi karya dan itu artinya draft buku tiap peserta harus segera selesai.
Akhirnya pada tanggal 25 April 2020, peserta pun bertemu secara virtual dan tiap peserta mempresentasikan karyanya secara bergantian. Di akhir kegiatan, Prof. Eko menyampaikan bahwa ada sedikit perubahan yang harus dilakukan, diantaranya jenis huruf menggunakan verdana, ukuran 10, spasi tunggal. Ukuran kertas A5, lalu lengkapi dengan index dan daftar pustaka dibuat otomatis, minimum 100 halaman dan jumlah bab paling sedikit 5 bab. Tetapi setelah naskah Cikgu Tere layout dengan ketentuan yang ada, maka jumlah halamannya hanya mencapai 60 halaman, sehingga jumlah halaman masih kurang minimal 40 halaman. Disamping beliau juga harus belajar cara membuat index, daftar pustaka dan daftar isi otomatis. Namun, orang bilang sudah terlanjur basah, ya sudah mandi sekalian. Mengikuti alur tantangan, beliau pun bergegas mencari tambahan 2 bab dan menulis lagi sampai lebih 100 halaman.
Akhir Sebuah Takdir
Prof. Eko menyampaikan bahwa pada tanggal 4 April 2020, peserta akan berhadapan dengan Penerbit Andi secara virtual sehingga naskah harus masuk ke Prof. Eko sebelum tanggal yang ditentukan. Dengan membuat time schedule, mengumpulkan referensi sebanyak mungkin, jauhkan HP, serta kerjasama dengan sang suami dalam mengurus rumah tangga maka naskah yang dinanti akhirnya selesai juga. Naskah itu selanjutnya diserahkan pada Prof. Eko sehingga rasa gelisah semakin bergejolak karena inilah penentuan takdir dari tulisan yang dibuat. Waktu yang dinanti pun tiba, setelah mendengarkan paparan dari Penerbit Andi, akhirnya naskah dari Cikgu Tere dinyatakan diterima dan akan diterbitkan oleh Penerbit Andi. Pada tanggal 20 Juni 2020 Proof buku beliau selesai dan dikirim untuk dikoreksi bila masih ada kesalahan. Proof merupakan naskah buku yang sudah dilayout namun masih berupa lembaran / belum dijilid. Pada tanggal 3 Juli 2020, penantian panjang seorang Cikgu Tere berbuah hasil yang manis, beliau menerima Proof naskah bukunya beserta lampiran Surat Perjanjian Penerbitan. Lalu, beliau juga menerima desain pre ordernya dan buku bersejarah itu pun, siap untuk menjadi bukti bahwa peserta belajar menulis BISA MENULIS MENERBITKAN BUKU DI PENERBIT MAYOR.
Cikgu Tere hanyalah segelintir orang yang berani bermimpi besar. Namun baginya, mimpi
itu laksana sebuah kunci untuk menaklukan semua rintangan di dunia. Jadi,
peliharalah mimpi itu dan segeralah bangun untuk mewujudkannya. Ingatlah bahwa kesuksesan itu berlaku bagi siapa saja.
Tips dan Trik ala Cikgu Tere
Dalam sesi tanya jawab, banyak tips dan trik yang disampaikan oleh seorang Cikgu Tere yang bisa bermanfaat untuk kami peserta grup Belajar Menulis Gelombang 15. Berikut yang disampaikan oleh beliau:
Langkah - langkah untuk menyusun naskah adalah:
Memilih tema / topik. Salah satunya dgn menggunakan google trend. Di sana kita bisa melihat kecenderungan minat masyarakat sbgai pasar buku kita. Hal ini penting dilakukan mengingat kita bukan penulis terkenal. Jadi tips supaya buku kita laku diawali dgn memilih topik yg baik dulu.
Membuat mind map terkait topik, sampai menemukan judul yg menarik.
Mengembangkan judul menjadi outline naskah minimal lima bab karena mewakili 5 W + 1 H dari hal-hal yg ingin diketahui orang terhadap buku kita.
Mengembangkan naskah kita sesuai outline yang sudah dibuat. Salah satu keuntungan dari outline adalah kita bisa loncat dalam menulis. Jika di bab 1 mandek, maka bisa menulis di bab selanjutnya. Tapi hal ini bisa berbeda ketika diminta memberikan naskah per bab / progressnya.
Mantap bagus sekali tulisannya, begitu tertata
BalasHapusTerima Kasih banyak pak Joe telah mampir.
Hapus🤝📖Salam literasi.
Alurnya terasa. Bagus.
BalasHapusTerima kasih pak Susanto atas atensinya dan berkenan mampir.
Hapus🤝📖Salam literasi.
Resumenya Komplit ,pokoknya Keren....
BalasHapusberkenan BW
http://etiknurintobantarbolangpemalang.blogspot.com/2020/08/untaian-inspirasi-dari-kisah-mewujudkan.html
Terima kasih sudah mampir mas Etik dan bersedia memberi coretan.
HapusInsya Allah akan mampir juga, Mas.
🤝📖Salam Literasi.
siip detail dan runtut resumenya. lanjut
BalasHapusSiap pak Bahrudin. Siap lanjutkan.
Hapus🤝📖Salam Literasi
Pengen bisa buat blog dg latar blkg tulisa ada warnanya. Gmna ya caranya... bgus dan runtut
BalasHapusPasti bu Yanti bisa. Tetap semangat bu. Belajar semudah klik.
HapusTerima kasih atensinya bu.
🤝📖Salam Literasi
Pengen bisa buat blog dg latar blkg tulisa ada warnanya. Gmna ya caranya... bgus dan runtut
BalasHapusPasti bu Yanti bisa. Tetap semangat bu. Belajar semudah klik.
HapusTerima kasih atensinya bu.
🤝📖Salam Literasi
Rancak bana
BalasHapusTerima kasih bu Donna telah mampir.
BalasHapusSalam kenal.
🤝📖Salam Literasi.
Bagus resume nya bunda ...tertata dg apik
BalasHapusMonggo kalo mau mampir ke blog saya
http://nurhidayati2010.com/?p=187
Wah...Terima kasih bunda sudah mampir.
HapusSaya sudah mampir duluan di blog sampean bunda. Lebih lengkap dan komplit.
🤝📖Salam Literasi