Pages

Rabu, 26 Agustus 2020

Materi IPA kls 9 (siklus Menstruasi, Fertilisasi, Kehamilan, Penyakit/gangguan pada sistem reproduksi, dan Upaya Pencegahannya)

Menstruasi

Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim.

Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi maka akan keluar darah melalui vaginanya. Menstruasi ini biasanya terjadi 1 bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi Apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma.

Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi lebih pendek atau lebih panjang.

Siklus menstruasi terdiri atas empat fase, sebagai berikut:

  1. Fase menstruasi; yaitu Peristiwa luruhnya sel ovum matang yang tidak dibuahi bersamaan dengan dinding endometrium yang robek.
  2. Fase proliferasi/ fase folikuler; ditandai dengan menurunnya hormon progesteron sehingga memacu kelenjar hipofisis untuk menyekresikan FSH dan merangsang folikel dalam ovarium, serta dapat membuat hormon estrogen diproduksi kembali.
  3. Fase ovulasi/fase luteal; ditandai dengan sekresi LH yang memacu matangnya sel ovum pada hari ke-14 sesudah menstruasi.
  4. Fase pasca ovulasi/fase sekresi; ditandai dengan korpus luteum yang mengecil dan menghilang dan berubah menjadi korpus albikans yang berfungsi untuk menghambat sekresi hormon estrogen dan progesteron sehingga hipofisis aktif menyekresikan FSH dan LH.

Fertilisasi

Fertilisasi adalah peleburan Antara sperma dan ovum. Fertilisasi terjadi di Tuba Fallopi. Saat fertilisasi berlangsung, hanya kepala sperma yang mengandung inti sel yang masuk ke dalam dinding sel telur, sedangkan ekornya tertinggal di luar penggabungan sperma dan sel telur ini membentuk zigot.
Pembentukan zigot dikelompokkan menjadi 4 fase yaitu fase morula, fase blastula, fase gastrula, serta fase organogenesis.

Kehamilan

Kehamilan manusia dapat dibagi tiga trimester yang masing-masing trimester Kurang lebih 3 bulan. Trimester yang dimaksud adalah:
  1. Trimester pertama; terjadi perubahan-perubahan pada ibu dan calon bayi. Dimana perkembangan embrio pada trimester ini telah terbentuk jantung yang telah berdenyut pada minggu keempat dan pada akhirnya Minggu ke-8 semua struktur utama sudah ada dalam bentuk rudimenter dan organ lainnya sehingga sudah dapat disebut janin (fetus).
  2. Trimester kedua; embrio yang selanjutnya disebut fetus tumbuh cepat dan telah mencapai ukuran sekitar 30 cm dan telah aktif. Pergerakannya dapat dirasakan oleh ibu melalui dinding abdomen (perut). 
  3. Trimester ketiga; kehamilan pada trimester ketiga atau terakhir merupakan saat terjadinya pertumbuhan fetus yang cepat sehingga mencapai bobot sekitar 3 kg sampai 3,5 kg dan panjangnya kurang lebih 50 cm.
Perkembangan janin di dalam perut ibu selama 40 minggu dapat kita perhatikan pada gambar berikut:
Kehamilan berlangsung sekitar 9 bulan 10 hari. Setelah janin mencapai usia tersebut maka akan siap untuk dilahirkan.

Penyakit dan Gangguan pada Sistem Reproduksi

Sistem reproduksi manusia dapat mengalami gangguan dan penyakit. Beberapa faktor yang menyebabkan gangguan dan penyakit pada sistem reproduksi manusia, diantaranya tumor, Infeksi virus atau bakteri, serta kelainan fisiologis pada organ reproduksi.
Kelainan atau penyakit pada sistem reproduksi dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain:
  1. Epididimitis; merupakan peradangan pada saluran reproduksi laki-laki yang ditandai dengan adanya rasa nyeri disertai pembengkakan pada salah satu testis.
  2. Prostatitis; peradangan pada prostat yang sering disertai dengan peradangan pada uretra ditandai berupa pembengkakan yang dapat menyumbat uretra sehingga timbul rasa nyeri dan sulit buang air kecil.
  3. Kanker serviks; timbulnya kanker ini diduga berhubungan erat dengan infeksi herpes virus tipe 2 dan Human papillomavirus.
  4. Sifilis; penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri treponema pallidum. Penyakit ini menyerang berbagai organ dalam tubuh, dapat ditularkan melalui hubungan seksual, melalui luka, melalui transfusi darah segar, dan dari ibu ke ke bayi yang dikandungnya. 
  5. Infertilitas; merupakan ketidakmampuan untuk menghasilkan keturunan di mana sperma pria tidak mampu membuahi ovum.
  6. Impotensi; merupakan ketidakmampuan penis untuk ereksi atau mempertahankan ereksi.
  7. Gonorrhoeae; penyakit infeksi akut yang menyerang selaput lendir dari uretra, serviks, rektum, faring, dan mata yang disebabkan oleh bakteri neisseria gonorrhoeae. Ditandai dengan sakitnya bila buang air kencing dan keluar nanah berwarna kuning hijau dari uretra.
  8. Kanker prostat; merupakan suatu penyakit dimana sel-sel kelenjar prostat tumbuh secara abnormal atau tidak normal sehingga mendesak dan merusak jaringan di sekitarnya.
  9. Endometriosis; merupakan penyakit pada sistem reproduksi wanita dimana endometrium tumbuh diluar rahim.
  10. Hamil anggur ( mola hidatidosa); merupakan suatu kehamilan yang tidak berisi janin tetapi gelembung-gelembung mola dan bekuan darah. Penyebab terjadinya adalah akibat kegagalan pembentukan bakal janin sehingga terbentuk jaringan permukaan membran mirip gerombolan buah anggur.
  11. Candiloma acuminata; penyebab terjadinya adalah virus Human papiloma ditandai dengan timbulnya kutil yang dapat membesar di mulut rahim dan dapat menimbulkan kanker rahim.

Upaya Pencegahan Penyakit dan Gangguan Sistem Reproduksi

Penyakit pada sistem reproduksi dapat disebabkan oleh beberapa faktor. Faktor pertama adalah kurang menjaga kebersihan organ reproduksi. Apabila kebersihan organ reproduksi kurang dijaga, akan dapat terjangkit penyakit yang disebabkan oleh jamur, bakteri, ataupun parasit lain.
Berikut ini beberapa upaya pencegahan penyakit dan gangguan pada sistem reproduksi.
  1. Menggunakan pakaian dalam yang berbahan katun dan bertekstur lembut sehingga bagus menyerap keringat. Hindari celana yang berbahan ketat misalnya jeans.
  2. Biasakan membilas dengan bersih organ reproduksi setiap selesai buang air kecil maupun buang air besar.
  3. Mengganti celana dalam 2 - 3 kali sehari.
  4. Memotong rambut yang ada di daerah organ reproduksi apabila sudah panjang Karena apabila terlalu panjang akan menjadi sarang kuman.
  5. Bagi perempuan, apabila sedang mengalami menstruasi, gantilah pembalut sesering mungkin. Apalagi di saat aliran darah banyak.
  6. Bagi perempuan, hindari menggunakan sabun pembersih daerah kewanitaan dan pantyliner secara terus menerus. Karena dapat menyebabkan perubahan PH vagina dan akan membunuh bakteri baik dalam vagina yang selanjutnya akan memicu tumbuhnya jamur.
  7. Rajin berolahraga dan banyak mengonsumsi buah dan sayur.


Selasa, 25 Agustus 2020

Bersiaplah Menghadapi Kegagalan

 

“Sukses berjalan dari satu kegagalan ke kegagalan yang lain, tanpa kita kehilangan semangat.’’ (Abraham Lincoln)


Teringat dengan kisah perjuangan Rasulullah saw yang diceritakan di buku Sirah Nabawiyah dimana Rasulullah sangat akrab dengan masa-masa sulit. Sejak kecil ditinggal mati oleh kedua orang tuanya bahkan tak pernah melihat secara langsung sosok ayahnya sendiri. Awal dakwah beliau pun selalu ditentang dan seringkali dicemooh bahkan dilempari batu sampai berdarah-darah. Dalam peperangan dakwah juga pernah kalah. Tetapi semua itu adalah bagian dari proses belajar untuk meniti jalan menjadi orang besar sehingga menjadi contoh teladan bagi umatnya.

Pertemuan di pelatihan WAG Belajar Menulis kali ini, sang narasumber banyak membahas tentang kegagalan dan kekecewaan. Namun kegagalan dan kekecawaan yang beliau kisahkan dijadikan cambuk untuk meraih kesuksesan. Beliau memberikan motivasi agar berprestasi, memantik para peserta agar semangat berapi-api.

Tapi siapa sih narasumbernya? Memberi motivasi berprestasi berarti bukanlah orang sembarangan. Yuk,,, kita kenalan dan mencerna setiap perjalanan hidupnya.


✋Perkenalkan!

Nama lengkapnya Sigit Suryono, S.Pd, M.Pd. Akrab disapa dengan Pak Sigit. Beliau bertugas sebagai guru PNS di SMP N 1 Wonosari, Gunungkidul, DIY, Indonesia.

Lahir di Sleman, 20 Nopember 1976 dari pasangan Bapak Giyono SW dan Ibu Waginem. Kedua orang tuanya adalah pensinan guru SD. Masa kecil tinggal di Ngawen, Trihanggo, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Semua saudaranya berprofesi guru kecuali si bungsu berkarir sebagai penulis.

Pendidikan dimulai di TK Ngawen Trihanggo tahun 1981-1983. Pendidikan dasar dilanjutkan di SD Negeri Jambon II, Trihanggo, Sleman pada tahun 1983-1989. Kemudian melanjutkan di bangku SMP Negeri 5 Yogyakarta pada tahun 1989-1992. Pendidikan Menengah penyelesaian di SMU Negeri 1 Sleman jurusan IPA pada tahun 1992-1995. Pendidikan S1 di Universitas Negeri Yogyakarta pada tahun 1995 – 2002 di Fakultas FMIPA jurusan Pendidikan Fisika. Melanjutkan S2 di Program Pascasarjana UNY jurusan Teknologi Pembelajaran dari tahun 2003-2006.

Pada tahun 2006 menikah dengan Dwi Riastuti, M.Pd dan kini telah dikaruniai dua orang anak yaitu, Muhammad Yunus Baskara dan Galuh Ray Rannaa.


😢Kekecewaan Mula Perjuangan

Masa sekolah adalah awal perjuangan seorang pak Sigit. Saat itu ketika beliau mengenyam bangku pendidikan di SD Negeri Jambon II. Menjadi juara pertama saat itu untuk nilai raport namun tidak pernah dianggap. Karena seiap lomba akademik yang diadakan di sekolah, beliau tidak pernah diikutkan. Apalagi ketika beliau sudah ada di bangku SMP, justru sangat susah untuk ikut serta dalam perlombaan. Karena di kelas beliau hanya bisa mencapai peringkat 39, 41, atau 35 dari 44 siswa, itupun di sekolah ada 10 kelas yang menjadi saingan. Di SMA apalagi sudah jauh dari harapan untuk bisa ikut serta lomba. Beliau merasa sudah jauh dari prestasi.

Hal tersebut terus berlanjut saat kuliah S1 di UNY, beliau hampir drop out dan lulus dalam masa 7 tahun. karena saat menempuh kuliah S1 beliau ikut organisasi kemahasiswaan sampai senat fakultas, kemudian mempunyai usaha sablon dan juga rental komputer serta mengajar di beberapa sekolah walaupun belum selesai kuliah.

Dibalik kekecewaan dan kegagalan tersebut, ada sosok malaikat yang sangat berpengaruh pada perkembangan mental sepiritual beliau. Dialah ibu, sang malaikat yang selalu menguatkan dan memberi nasehat. Nasehat yang terus  terngiang dari beliau adalah kegagalan akan dilihat saat ini saja jika suatu saat kamu berhasil kegagalan masa lalu tidak akan dilihat oleh orang lain.

Ibu bagi pak Sigit adalah "guru sebenarnya ", sosok ibu mendidik dengan tulus dari saat kita lahir, tidak tau apa-apa, kemudian didiik pelan-pelan, mengajari kita banyak hal, dan menyayangi kita sepanjang waktu. Ibu adalah orang yang selalu ada ketika kita butuh, ketika kita jatuh maka belau yang membangunkan, ketika kita berdiri tegak beliau yang mendorong, ketika kesombongan muncul beliau yang selalu mengingatkan. Ibu adalah kunci utama kesuksesan setiap orang.


🔑PNS Pembuka Akses

Tuhan punya alur cerita yang hambaNya tak mengetahui endingnya. Tuhan tidak akan membebani hambaNya di luar kemampuan sang hamba. Kekecewaan, kegagalan, dan rasa malu hilang saat beliau diterima menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di SMP Negeri 1 Wonosari tahun 2005. Dengan menjadi PNS membuka akses bagi Pak Sigit untuk bisa berprestasi.

Di sekolah tempatnya mengabdi sebagai abdi negaralah, semua ilmu dan juga pengalaman bisa beliau terapkan dengan maksimal dan kesempatan akhirnya datang menghampiri ketika ada kegiatan pemilihan simposium guru tingkat propinsi DIY tahun 2006. Saat itu semua guru diberi kesempatan, siapapun boleh ikut lomba asal punya karya yang sesuai dengan tupoksi lomba yang diikuti. Beliau mendapat kesempatan untuk mengikuti kegiatan tersebut walupun masih CPNS saat itu, sementara peserta yang lainnya adalah guru-guru pengurus MGMP setiap mapel di DIY yang sudah senior.

Beliau tak melewatkan kesempatan itu. Pikirnya, kalah ya sudah, menang ya sudah, seperti motivasi sang ibu, "kalah cacak menang cacak". Karena keberhasilan akan didapat setelah mengikuti lomba berkali-kali. Dengan pengalaman yang sudah ada maka bisa diterapkan pada lomba berikutnya.


💪Jangan Menyerah

Menurut pepatah "kegagalah adalah keberhasilan yang tertunda”, maka pepatah itu yang senantiasa diterapkan Pak Sigit ketika mengikuti suatu ajang kompetisi. Bila kalah maka harus evaluasi dan instrospeksi diri. Salah satu kalimat pembangkit motivasi bagi beliau adalah “ketika saya kalah maka saya lebih menang dari teman-teman yang tidak ikut kompetisi”. Bagi beliau, meskipun kalah namun memiliki produksi PI/KI yang bisa dinilai sebagai angka kredit pada penilaian DUPAK sehingga setiap lomba yang diikutinya pasti akan serius menyiapkan karya. Setiap event lomba tentu karya yang dibuat akan berbeda maka itu akan membuat kita kaya akan karya, kaya akan konten, kaya akan karya tulis. Sehingga walaupun kalah, angka kredit tetap akan didapat, bisa naik pangkat, dan dapat tambahan uang untuk keluarga. Misalnya, kata beliau jika 7 kali gagal maka kita punya 7 produk media, 7 karya tulis. Meskipun kalah karya kita masih bisa bermanfaat untuk yang lainnya. 

Berikut adalah kegagalan yang beliau hadapi tanpa pantang menyerah, yaitu:

  1. Pada ajang NITC tahun 2009 gagal karena tulisan yang kurang bisa diterima oleh juri (kurang menggiit)
  2. Inobel 2009, karya media beliau termasuk bagus sekali namun kembali gagal karena tidak fokus dalam mempresentasikan karya. Beliau lebih banyak menceritakan siapa saya ... dan lain-lain. sehingga akhirnya tidak fokus pada media yang harusnya dipresentasikan.
  3. Tahun 2012 pada ajang ki hajar juga merasakan kepahitan yang sama karena presentasinya kalah dengan kompetitor.
  4. Pada tahun 2013 di ajang FIG juga kalah karena penelitian PTK hanya ada 1 siklus. Ternyata gaya selingkung yang salah
  5. Pada tahun 2013,  beliau baru merasakan sedikit manisnya perjuangan karena meraih juara 2 sebagai guru berprestasi tingkat kabupaten. Hanya sampai juara 2 karena masih perlu memperbanyak lagi portofolio.
  6. Tahun 2014 dan 2015 di ajang Mobile Edukasi beliau kembali mengalami kekalahan karena media dari kompetitor lebih baik.

Adanya gagal, gagal, gagal, dan gagal lagi menjadi cambuk untuk terus maju. Intinya jangan menyerah untuk bisa meraih kesuksesan.


🏆Dan Akhirnya Hero

Kalimat mutiara yang sampai saat ini dipegang adalah kalimat dari ibu beliau, "Kalah cacak menang cacak". Kalimat ini menjadi pelecut Pak Sigit untuk mengikuti berbagai event perlombaaan, artinya kalah maupun menang merupakan hal yang biasa. Dengan dukungan dari orang tua, dan juga dari istri dan anak-anak, setiap event lomba yang diikutinya pasti akan dilakukan dengan penuh perjuangan dan tidak disiapkan asal-asalan.

Setelah tahun 2015, prestasi nasional terasa mudah dicapainya karena perjuangan dan kegagalan dari masa-masa sebelumnya. Berikut adalah presetasi tertinggi bagi beliau. 

  • Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Kabupaten Gunung Kidul tahun 2015
  • Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Provinsi DIY Tahun 2015
  • Juara 1 Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2015
  • Penerima Gubernur Anugrah DIY tahun 2015 atas prastasi sebagai Juara 1 Gupres TK Nasional.
  • Penerima Satya Lencara Bidang Pendidikan dari Presiden RI tahun 2016 atas prestasi sebagai juara 1 guru berprestasi Tingkat Nasional tahun 2015.
  • Menerima Penghargaan Kursus Singkat dari Australia Award Indonesia tahun 2016 di Melbourn dan Sydney.
  • Sebagai Salah Satu Peserta Literasi Tingkat Nasional 2017.
  • Duta Rumah Belajar Tk Nasional Th 2018 dan Duta Rumah Belajar Terinovatif Tahun 2018.
  • Penerima Anugrah Gubenur DIY tahun 2018 atas prestasi sebagai Duta Rumah Belajar Terinovatif Thn 2018.
  • Penerima Anugrah Alumni Berprestasi Sarjana Adi Manggala Bidang Pendidikan dari UNY pada dies natalis UNY yang ke-56.
  • Duta Sains P4TKIPA tahun 2020


👀Peran Pola ATM

Pengalaman menjadi peserta di Simposium, membuatnya sudah belajar dari awal untuk ikut berkompetisi dengan para senior yang tentu sangat hebat dan sudah berpengalaman. Pengalaman dan ilmu yang mereka miliki, dicatatnya, dipelajarinya serta mencoba melakukan pola ATM. ATM yang dimaksud disini bukanlah mesin ATM untuk mengambil uang tunai, melainkan kepanjangan dari “Amati, Tiru, Modifikasi”.


Jadi untuk bisa menjadi orang yang berprestasi maka yang dibutuhkan adalah, (1) Belajar sejak dini dengan orang-orang hebat, (2) Pelajari ilmu dari orang-orang hebat tersebut dengan model ATM (amati tiru modifikasi).

Model ATM ini bisa diterapkan dimanapun tempat dan keberadaan kita untuk berprestasi sesuai dengan bidang dan kemampuan kita masing-masing.  Bagi penulis maka untuk bisa menghasilkan buku yang hebat dekatlah dengan para penulis. Bagi para programer agar bisa hebat maka belajarlah dari para programer lewat hasil karya mereka. dan lain sebagainnya. Tentu ini sangat penting bagi bapak/ibu guru untuk mengetahui karakter diri sendiri mau jadi seperti apa dan tentukan target dan startegi yang tepat.


📣Tips Mengikuti Ajang Kompetisi

Dari pengalaman yang telah dilewatinya maka beliau memberi tips "ketika akan mengikuti ajang kompetisi". Tips tersebut adalah:

  1. Memiliki karya yang unggul, 
  2. Karya tulis ilmiah sesuai dengan gaya selingkungnya. Gaya selingkung adalah aturan tertulis yang disampaikan oleh penilitia lomba, bisa karya meida, bisa buku, bisa karya tulisnya dll intinya aturan setiap lomba harus di pahami dari petunjuk teknis lomba.
  3. File Presentasi yang baik, 
  4. Kesiapan mental saat presentasi, 
  5. Fokus presentasi pada isi naskah dan tidak boleh melantur,
  6. Mempersipkan rekam jejak atau portofolio (Untuk ajang lomba guru berprestasi).

Bagi yang ingin mengikuti ajang guru berpestasi tingkat nasional, silakan baca tips untuk menjadi guru berprestasi tingkat nasional di web milik pak Sigit. (disini http://ciget.info/?p=1438)


“kegagalan akan dilihat saat ini saja. Jika suatu saat kamu berhasil maka kegagalan masa lalu tidak akan dilihat oleh orang lain.” ( Bu Waginem, Ibunda Pak Sigit Suryono)

Materi IPA Kelas 7 Tanggal 25 Agustus 2020

Silakan catat di buku catatan IPA. Pengumpulan catatan dalam bentuk foto yang dikirim melalui link yang akan ibu buat (menyusul).

Ada 3 halaman yang perlu kalian tuliskan di buku catatan. Insya Allah selasa depan ibu jelaskan.



Selamat menulis ya....

🤝📖Salam Literasi...

Senin, 24 Agustus 2020

6 Step by Step Menulis Buku: TOJTRP

 

“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. (Imam Al-Ghazali)


Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Begitulah kalimat dari seorang ulama agung yang terngiang. Kalimat yang keluar dari sosok yang terkemuka yang banyak memberi sumbangsih bagi perkembangan kemajuan manusia. Dari kalimat itulah hati tergerak untuk mencari wadah belajar bagaimana diri ini bisa menulis dengan baik. Tak pelak lagi, Akhirnya Ku Menemukanmu. Upps…seperti judul lagu dari grup band NaFF saja. Ayo, yang generasi ‘90an pasti tahu judul ini.

Iya, kumenemukan wadah yang memberi ruang kepada peserta untuk mulai menulis dari nol. Pelatihan Belajar Menulis via Grup whatsapp yang diprakarsai oleh OmJay, dkk ini dibuka secara gratis. Semua yang memiliki niatan untuk belajar menulis boleh ikut gabung dan nimbrung. Disini, kami dituntun pelan-pelan bak balita belajar berjalan. Didukung oleh peserta yang memiliki semangat full power dalam melangkah bersama menghasilkan sebuah karya. Narasumber yang dihadirkan pun selalu memberi decak kagum peserta, baik itu karena prestasinya, loyalitasnya, komitmennya, semangatnya, dan yang lainnya. Malam itu tepatnya hari Rabu, tanggal 19 Agustus 2020 dihadirkan seorang alumni pesantren yang merupakan penulis buku Best Seller. Penasaran??? Yuk, kita lihat profil beliau.


Profil Narasumber, Penulis Buku Best Seller

Perkenalkan, namanya Akbar Zainudin, disapa Pak Akbar. Beliau adalah trainer dan motivator Man Jadda Wajada. Beliau lahir di Banyumas 7 Februari 1973. Masa kecilnya dihabiskan di Wangon, desa kecil di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pendidikan dimulai di TK Aisyiah Wangon, diteruskan di MI Muhammadiyah Wangon. Selepas SD, nyantri di Pondok Modern Gontor hingga 6 tahun. Setelah itu, meneruskan studi di IAIN Jakarta (Sekarang menjadi UIN Jakarta) Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin. Selesai sarjana, setelah berkutat dengan “ilmu langit”, beliau kemudian banting stir menimba “ilmu yang lebih membumi” di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya, mengambil jurusan Manajemen Pemasaran.

Pergulatannya dengan dunia bisnis pun dimulai. Beliau belajar banyak tentang manajemen, organisasi, dan juga mengelola usaha hasil pembelajaran di kelas dan juga interaksi dengan sesama pebisnis.

Lulus kuliah di Prasetiya Mulya, selama kurang lebih 6 tahun kemudian, beliau bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi Teknologi Informasi, Plasmedia. Setelah itu, mulai awal 2007, memulai usaha sendiri di bidang Pelatihan dan Konsultasi Manajemen, PT EMJEWE Training & Consulting. Di awal 2013, beliau mendirikan satu lini usaha baru, yaitu penerbitan buku di bawah bendera MJWBooks.


Dimulai dari Mantra Sakti

Semua berawal dari mantra sakti “Man Jadda Wajada” yang diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor. Kata Man Jadda Wajada sendiri berarti “siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan berhasil” adalah kata mutiara Arab yang dihapalkan di berbagai pesantren dan lembaga agama di Indonesia.

Kata “Jadda” arti harfiahnya adalah bersungguh-sungguh, sedangkan kata “wajada” artinya mendapatkan. Jadi, jangan sampai salah menulis, karena masih ada beberapa yang menulis “man jadda wajadda”, atau “man jadda wa jada”, ataupun “man jadda wa jadda”, karena artinya menjadi beda. Apalagi kata “man jadda wajada”, artinya nanti “siapa yang bersungguh-sungguh, akan bersungguh-sungguh”. Lha, kapan berhasilnya?

Pepatah Arab (Mahfudzat) yang berarti “Siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil” itu benar-benar mengubah hidup Pak Akbar. Perjalanan setelah keluar dari Gontor sekitar 20 tahun menyadarkannya betapa kata-kata itu mempunyai pengaruh sangat hebat jika dimanfaatkan dengan baik.

Kata Mutiara Arab dipadukan dengan prinsip-prinsip manajemen modern inilah yang beliau ikat kemudian menjadi buku dan materi pelatihan. Bukunya sendiri diberi judul “Man Jadda Wajada”, Pelatihannya juga diawali dengan pelatihan Man Jadda Wajada, yang kemudian berkembang menjadi pelatihan motivasi, pelatihan pengembangan diri, pelatihan manajemen, pelatihan menulis, hingga pelatihan kewirausahaan.


Step by Step Menulis Buku

Begitu banyak karya yang telah dihasilkan maka tak ayal jika beliau mampu berbagi langkah-langkah dalam menulis sebuah buku. Pengalaman menulis dari beliau diharap bisa menghilangkan rasa canggung bagi penulis pemula seperti saya. Karena kebanyakan penulis pemula kesulitan memulai dari mana ketika diminta untuk menulis. Bahkan banyak juga yang sudah memulai menulis tetapi terhenti di tengah jalan. Oleh karena itu, enam langkah menulis buku coba disampaikan oleh Pak Akbar agar penulis tak salah arah. Enam langkah ini bersifat umum, dalam arti berlaku untuk semua penulisan, baik penulisan fiksi maupun non-fiksi, termasuk ketika hendak menulis sebuah buku. Berikut enam langkah tersebut yang disingkat dengan istilah TOJTRP. TOJTRP adalah akronim dari Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit.

Akonim ini dipergunakan agar penulis tidak lupa apa yang menjadi arahnya dalam bertindak. Karena urutan langkah yang telah disusun oleh pak Akbar dibuat untuk tidak saling mendahului namun berurut mulai dari membuat tema, buat outline, menyusun jadwal, tulis apa yang akan ditulis, melakukan revisi, dan terakhir menyerahkan ke penerbit. Seperti apa penjelasan?, silakan disimak selanjutnya pemaparan singkat namun detail dari Pak Akbar.👀👂👇


T = Tema

Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya. 

Bolehkah satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut beliau, karena ini terkait dengan “branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?


O = Outline

Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI. 

Gunanya outline:

1. Agar tulisan kita terarah.

2. Bisa buat jadwal dan target.

3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis. 

4. Agar bukunya selesai. 

Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya. 

Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline. 

Bagaimana cara mengembangkan daftar isi (outline)?

  • Dalam membuat outline buku non fiksi, gunakan prinsip dasar 5W dan 1H. 

WHAT : Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya. 

WHY: Ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa.

HOW: ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya. 

Untuk 2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan. 

CONTOH

Tema: Santri dan Menulis

WHAT;

1. Santri dan keterampilan menulis. 

2. Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.

3. Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.

4. dan seterusnya. 

WHY;

1. Mengapa Santri Harus Menulis?

2. Tujuan Menulis.

3. Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.

4. dan seterusnya.

HOW;

1. Bagaimana cara menulis?

2. Bagaimana membangun disiplin menulis?

3. Tips and Tricks Menjadi Penulis.

4. dan seterusnya.


  • Dalam membuat outline untuk buku fiksi

Pertama: WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya. Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita. Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya. 

Kedua: Karakter; Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing. 

Ketiga: Plot atau Alur Cerita; Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.

Berikut adalah beberapa buku Pak Akbar yang dibedah Outline/Daftar Isinya, yaitu buku Man Jadda Wajada, Ketika Sukses Berawal dari Pesantren, dan UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari.

============================================

CONTOH OUTLINE BUKU "Man Jadda Wajada"

Judul buku: "Man Jadda Wajada". Buku ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup. Kembali ke konsep dasar 5W dan 1H. 

Biasanya dimulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut: 

1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.

2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.

3. Apa tujuan hidup seseorang?

4. Mengapa orang harus berubah?

5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?

6. Apa saja yang harus diubah?


Hal kedua yang terpikir adalah WHAT. Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:

1. Apa itu sukses?

2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?

3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.

4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan. 


Hal ketiga yang coba dijabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action. 

Penjabarannya: 

1. Bagaimana bermimpi besar.

2. Bagaimana membuat rencana (action plan).

3. Bagaimana berani memulai.

4. Menjadi kreatif.

5. Membangun momentum berubah.

6. Kapan harus memulai?

Nah, ketiga hal itulah yang akhirnya menjadi dasar outline buku pak Akbar yang berjudul "Man Jadda Wajada". Berikut adalah gambar Daftar Isi dari buku "Man Jadda Wajada".

============================================

CONTOH OUTLINE BUKU "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren"

Target buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren" adalah para santri, umur SMP dan SMA. Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi. 

Dengan uraian yang sama, beliau menguraikan dengan WHAT, WHY, dan HOW.

1. Apa itu sukses. 

2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?

3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren. 

4. Sukses itu apa menurut pesantren?

5. Bagaimana caranya agar kita sukses?

6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang? 

Dari poin-poin itu dijabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu dituliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Berikut adalah gambar Daftar Isi dari buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".

============================================

CONTOH OUTLINE BUKU "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari"

Buku "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari" adalah buku yang dikhususkan untuk panduan menulis buku. Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada pembaca.

Pak Akbar membagi buku UKTUB ini dalam beberapa bagian besar:

1. Sikap Mental

2. Motif Menulis

3. Mencari Ide

4. Apa yang Ditulis

5. Bagaimana Menulis

6. Mengenal Pembaca

7. Mengenal Penerbit. 

Dari poin-poin inilah saya kembangkan menjadi daftar isi.

Karena itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.


J = Jadwal

Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan. Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai. 

Tujuan membuat jadwal adalah memudahkan penulis untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisannya.


Cara Membuat Jadwal

  1. Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan
  2. Isi Nomer 
  3. Isi Judul Artikel
  4. Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
  5. Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini. 
  6. Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.

============================================

CONTOH OUTLINE DAN JADWAL PENULISAN BUKU “KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN”


T = Tulis

Langkah keempat adalah tuliskan. Outline dan jadwal juga sudah ada maka berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.

Menulis itu sebenarnya terdiri dari dua sisi; MENTAL dan KETERAMPILAN. Antara MAU dengan MAMPU. Pengalaman beliau berinteraksi dengan banyak penulis, masalah MENTAL ini jauh lebih penting. Kalau orang MAU berjuang, akan lebih cepat tulisannya selesai walaupun secara kemampuan biasa-biasa saja. Sebaliknya, kalau sudah tidak mau atau malas-malasan, walaupun sebenarnya kualitas tulisannya baik, akan sulit untuk cepat selesai. Kuncinya cuma satu: PAKSA DIRI untuk SUKSES. Agar bisa memaksa diri, selain target di depan, harus ada motivasi besar mengapa buku harus selesai. Bisa buat angka kredit, bisa buat branding personal, dan sebagainya. Kalau keinginan kuat, maka akan lebih mudah memaksa diri.


R = Revisi

Langkah kelima adalah revisi. Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang sedikit, tidak masalah.

Tahap pertama, menyelesaikan semua draft buku. 

Tahap kedua, baru melakukan revisi. Apa saja yang direvisi?

1. Data dan informasi yang kurang. 

2. Tata Bahasa

3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir. 

4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.


P = Penerbit

Langkah keenam adalah kirim ke penerbit. Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?

Hal pertama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa? Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar.  Karena itu, sebagai penulis harus mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca. 

Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit. 

Hal ketiga adalah pertanyaan dari penerbit yaitu apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya.

Apakah perlu membayar kepada penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual. 

Bagaimana cara mengirim naskah?

  1. Naskah harus sudah jadi. 
  2. Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk

Berapa lama harus menunggu kabar dari penerbit? Kabar diterima atau tidak sekitar tiga bulan setelah pengiriman naskah.


Wejangan Pak Akbar Zainudin

Setelah beliau memaparkan tentang Enam step by step menulis buku, akhirnya tibalah beliau memberikan wejangan yang menjadi pertanyaan bagi peserta gelombang 15 di grup Kelas Belajar Menulis. Berikut adalah wejangan dari beliau:

  1. Konten utama ketika kita ingin menulis buku baik terkait motivasi ataupun yang lainnya adalah selalu memulai sebuah konsep tulisan dengan 3 hal, yaitu WHY, WHAT, dan HOW.
  2. Bila menulis buku motivasi maka temanya harus dipersempit karena ruang lingkup materi motivasi sangatlah luas.
  3. Buatlah waktu khusus untuk menulis SETIAP HARI. Misalnya pagi, siang, atau malam. Cukup 15-30 menit. SETIAP HARI. Misalnya sebelum subuh, setelah subuh, sore hari sebelum pulang, atau malam hari sebelum tidur. Kalau sudah dijadwalkan menulis setiap hari, maka kita akan otomatis DIPAKSA menulis. InsyaAllah jadwal akan bisa kita penuhi. Terkadang sukses itu memang harus dipaksa. Kalau kita tidak pernah memaksa diri kita, rasanya sulit kita akan berhasil.
  4. Ketika naskah buku sudah siap maka percaya diri saja bahwa buku kita akan diterbitkan penerbit.
  5. Trik yang sangat sederhana memulai sebuah kalimat adalah:

a)Pikirkanlah sebuah kata, apa saja. Misalnya: zaman.

b)Dari kata tersebut, buatlah sebuah kalimat. Misalnya: Zaman sekarang ini saatnya para guru berubah. 

c)Jadilah sebuah kalimat. Sekarang pikirkan kata berikutnya, misalnya: Mengapa. 

d)Buatlah menjadi kalimat berikutnya. Contoh: Mengapa harus berubah, karena zaman juga berubah. 

e)Begitu seterusnya sampai satu paragraf selesai. Satu paragraf selesai, disambung dengan paragraf berikutnya. 

6. Kualitas menulis kita akan terus bertambah jika kita mendisiplinkan diri untuk menulis. Yang penting itu bukan hanya tahu cara menulis, tetapi praktiknya. PRAKTIK. PRAKTIK. PRAKTIK. Itulah kuncinya untuk menghasilkan kalimat dan paragraf yang baik dan enak dibaca. 

7. Gaya menulis tergantung audiens atau pembaca. Kalau pembaca kita remaja, maka gaya penulisan kita dari awal hingga akhir untuk remaja. Kalau pembaca kita orang tua, maka gaya penulisan kita juga untuk orang tua. Tentukan siapa pembaca kita, dan konsisten menulis dengan gaya mereka. 

8. Tips untuk mengecek apakah outline yang sudah kita buat itu baik atau belum, yaitu:

a.Diskusikan dengan rekan-rekan, berikan mereka gambaran outlinenya, dan minta pendapat mereka. 

b.Diskusikan dengan calon pembaca kalau kita mau menulis satu buku dengan tema dan kerangka seperti ini apakah mereka mau membaca dan yang lebih penting mau membeli atau tidak. 

c.Coba lihat beberapa buku sejenis. Bagaimana para penulis itu membuat outline. 

9. Tips menjaga RITME menulis, adalah:

a.Target; kapan buku kita selesai.

b.Jadwal: berapa lama setiap tulisan akan selesai.

c.Jadwal menulis harian. Setiap hari, kapan jadwal menulis kita lakukan. 

10. Hambatan terbesar seorang penulis itu bukan dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. Melawan rasa malas, melawan rasa "tidak pede", melawan kekhawatiran, melawan "menunda menulis". 

11.Tips membuat judul:

a.Kalimatnya pendek, jangan terlalu panjang.

b.Cari kata yang paling menunjukkan emosi dengan pembaca. 

c.Semakin provokatif, semakin baik karena membuat pembaca penasaran dan ingin membaca tulisan kita. 

12. Niatkan dan bangun komitmen bahwa kita akan memulai menulis. Agar diri kita lebih bermanfaat bagi diri kita, keluarga, anak didik, dan masyarakat secara luas. 

“Saatnya kita tidak hanya membaca kesuksesan orang lain, saatnya menuliskan sejarah kesuksesan diri kita sendiri. ” (Akbar Zainudin)






Minggu, 23 Agustus 2020

Gigih Menulis Berbuah Manis

 

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. Yang telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dengan nama Tuhanmu yang maha mulia. Yang telah mengajarkan manusia dengan perantara membaca dan menulis”.
(QS. Al-‘Alaq: 1-5)

Menikmati pemaparan narasumber di malam itu yang terus menambah decak kagum siapapun yang mendengarnya. Seakan tak yakin dengan usia muda namun kaya performa. Tak salah ketika Omjay sebagai penanggung jawab grup Belajar Menulis meminangnya sebagai narasumber. Merasa menyesali diri karena terlalai dalam zona nyaman tanpa kreasi. Bergabung bersama Omjay, dkk merangsang otak untuk keluar dari zona nyaman menghasilkan buah pikiran yang kan dikenang sepanjang zaman. Karena penyesalan tanpa adanya tindakan, hanya akan membuat diri ini akan lebih bertambah menyesal. Seperti ungkapan yang lazim kita dengar bahwa tak ada kata ketinggalan untuk suatu kebaikan. Mencoba mengejar ketertinggalan walau banyak rintangan menghadang sebab peran ibu untuk dua bidadari kecilku yang lagi butuh belaian dan perhatian lebih. Biarlah kukejar dengan pelan asalkan tak berjalan mundur. Tetap semangat, terkhusus untuk diri sendiri.


😍Mbak Nora atau Mbak Nita

Seperti biasanya di setiap pertemuan, Omjay akan selalu mengirim brosur di grup Belajar Menulis sebelum acara pelatihan dimulai. Brosur tersebut berisi tema yang akan dipaparkan dan nama lengkap narasumber yang mengisi kegiatan tersebut. Mencoba membuka brosur, 👀kulirik foto wanita berbalut nuansa merah. Siapakah sosok perempuan manis itu? lalu kueja setiap huruf yang tertera dan ternyata perempuan manis itu bernama lengkap Noralia Purwa Yunita, M.Pd. Terlalu panjang bila harus kupanggil dengan nama lengkap jadilah kumenduga-duga nama panggilan beliau, Mbak Nora atau Mbak Nita?😏

Ketika acara telah dimulai, narasumber mulai memperkenalkan diri dan jreng…jreng…jreng ternyata dugaanku benar. Beliau dalam keluarganya dipanggil Nita tapi semenjak SMA Panggilan Nita itu hilang dan berubah menjadi Nora. Baiklah kalau begitu, akan kupanggil beliau dengan Mbak Nora agar kesannya lebih akrab.😍

Mbak Nora lahir di Kudus, 12 Juni 1989. Beliau putri pertama dari dua bersaudara dengan ayah bernama Ali Achmadi, S.Pd dan ibu Noor Fatkhiyah, S.Pd.SD. Mbak Nora pernah mengambil kuliah program sarjana di Univeritas Negeri Semarang yang kemudian dilanjutkan program magister pendidikan di Universitas Negeri Semarang. Saat ini beliau bekerja sebagai pengajar di SMP Negeri 8 Semarang. Selain mengajar, beliau juga aktif menulis di blog dan tergabung dalam komunitas sejuta guru ngeblog, anggota komunitas koordinator virtual Indonesia (KKVI), anggota Musyawarah Guru Mata Pelajaran Prakarya, serta Pembimbing ekstrakurikuler KIR SMP.

Beliau dapat dihubungi melalui email : noraliapurwa@gmail.com atau pada nomor whatsapp ; 087786578494 dan instagram : noralia_needtha.


👧Bestari Seabrek Prestasi

Mataku tak bergeming tatkala melihat deretan angka yang tertata rapi di biodata Mbak Nora. Wow…1998??? Usia yang tergolong masih sangat muda dengan prestasi yang menyenangkan hati. Menjadi sosok bestari yang berprestasi merupakan impian sekaligus kebanggaan. Dengan memiliki seabrek prestasi di usia muda, peluang untuk memiliki masa depan yang cerah itu sangat besar. Ini disebabkan adanya kemampuan untuk mengasah kelebihan sehingga menimbulkan daya kreativitas yang tinggi.

Prestasi yang pernah diraihnya adalah Juara Harapan I lomba karya tulis di Universitas Negeri Semarang, program pendanaan Dinas Provinsi Jawa Tengah pada program fasilitasi karya ilmiah tingkat Provinsi Jawa Tengah, Program pendanaan LPPM pada usulan program pengabdian masyarakat, program pendanaan DIKTI pada program kreativitas mahasiswa tingkat nasional, pendanaan program Student Grand Hibah I’m Here DIKTI, serta sebagai pembimbing yang mengantarkan tim menjadi juara I lomba karya tulis ilmiah SMA tingkat Jawa tengah.

Karya beliau yang sudah dibuat meliputi bahan ajar Kimia SMA, buku antologi "Menciptakan pola pembelajaran efektif dari rumah", buku seri ekoji academy "Digital Mindset", buku " jurus jitu menulis dan berprestasi" dan beberapa artikel yang telah dimuat di media daring dan cetak. Saat ini sedang tahap penyelesaian naskah buku antologi seri kisah inspiratif kolaborasi peserta gelombang 8, naskah buku seri ekoji academy "gamifikasi", naskah buku seri PJJ ekoji academy, dan buku teks pelajaran oleh Penerbit Bumi Aksara.

Berikut link dari beberapa karya beliau yang menuai prestasi.

🔗https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/04/biskuit-pena-petai-cina-untuk.html

🔗https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/04/biskuit-pena-petai-cina-untuk.html

🔗https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/04/bisnis-brownies-binang-sebagai-upaya.html


👀Awalnya Penasaran Akhirnya Ketagihan

Sebenarnya Mbak Nora mulai mengenal dunia menulis semenjak kuliah S1. Waktu itu beliau diajak untuk ikut serta lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi oleh kakak kelasnya. Kata beliau, awalnya ragu tapi penasaran juga. Akhirnya beliau bersedia mengikuti lomba tersebut. Saat itu belum ada pengalaman sama sekali tentang menulis pada diri beliau. Hanya modal nekat dan otodidak. Namun Allah mengizinkan untuk membuahkan hasil sehingga karya ilmah tersebut mendapatkan juara 3 tingkat provinsi.

Setelah meraih juara pada lomba karya tulis ilmiah tingkat provinsi, akhirnya beliau ketagihan menulis dan terus mengikuti berbagai lomba terkait menulis. Belajar hanya dengan kakak kelasnya dan dosen pembimbing tapi Alhamdulillah beberapa kali ikut lomba juga beberapa kali juara.

“Sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui”, mungkin itulah pribahasa yang cocok untuk menggmbarkan keadaan Mbak Nora saat itu. Berkat hadiah juara dari berbagai lomba yang diikuti, beliau dapat menyelesaikan kuliah S1 dan S2 secara gratis, alias tanpa biaya karena biaya sudah tercover dengan uang hadiah juara.


🏡Pandemi Ajang Berkreasi

Karya yang tertoreh saat kuliah, sedikit luntur setelah memasuki dunia kerja dan melangkah membangun sebuah keluarga kecil. Mungkin karena agak susah mengatur waktu, jadi tidak menyempatkan diri untuk kembali berkarya. Namun, ketika Mbak Nora pindah unit kerja, ada satu teman kerja yang memantik semangat berkarya itu lagi dan puncaknya saat pandemi datang. Jadi boleh dibilang bahwa pandemi ini berkah tersendiri untuk beliau.

Karena pandemi, beliau berkenalan dengan grup belajar menulis OmJay, dkk. Melalui wadah inilah Mbak Nora dapat berkarya lagi. Super keren pokoknya OmJay, dkk. Sehat terus Omjay, dkk agar terus menebar manfaat di bumi nusantara.

🏆Berikut ini adalah karya menulis Mbak Nora selama pandemi:

  • Buku pertama, hasil kolaborasi dengan prof. Eko di penerbit mayor yakni Penerbit Andi. Buku ini berisi tentang pola pikir digital dan penerapan digital mindset di berbagai bidang kehidupan, pembelajaran digital, aplikasi yang mendukung untuk pembelajaran digital, apa saja yang harus disiapkan untuk melakukan pembelajaran digital, serta dilengkapi pula contoh RPP untuk pembelajaran digital. Sangat cocok sebagai bahan bacaan bapak/ibu guru di situasi sistem pembelajaran Jarak jauh seperti sekarang.
  • Buku kedua, hasil resume gelombang 8 yang sekarang sedang tahap proses terbit


📌Tips Menulis Menoreh Karya

Dengan kegigihan beliau dalam menulis tentu ada komitmen yang harus dijalani. Dari beberapa karya yang berhasil Mbak Nora torehkan, beliau selalu menerapkan dengan penuh komitmen beberapa tips agar berbuah hasil manis. Berikut ini merupakan tips dari Mbak Nora yang telah diringkas dari beberapa tips.

1. Ambil kesempatan yang ada🎬

Hal ini beliau alami pada kedua artikelnya yang berhasil terbit di media cetak dan daring. Ketika melihat ada kesempatan dan kebetulan mempunyai tulisan dengan tema yang dimaksud, langsung saja mengirim tulisan tersebut.

Selanjutnya, buku pertama berjudul digital mindset juga beliau melakukan hal yang sama, ketika prof. Eko menjadi narasumber di grup 8 dan memberikan tantangan kepada peserta untuk berkolaborasi dengannya untuk menulis buku dalam seminggu. Dengan modal nekat dan penasaran, Mbak Nora menyatakan bersedia untuk dapat menulis buku dalam seminggu

2. Beri target📆

Untuk target harus disesuaikan dengan outline yang telah dibuat. Tentunya outline harus selaras dengan tema yang diambil. Misalnya, di outline ada 5 bab, maka buatlah target kapan 5 bab itu harus selesai. Jika dalam 5 bulan harus selesai 5 bab, berarti wajib menyelesaikan 1 bab dalam sebulan.

3. Catat referensi yang terkini dan aktual📑

Setelah memiliki outline dan target, selanjutnya mencari referensi sesuai dengan outline yang ada. Misalnya, Referensi yang digunakan untuk buku digital mindset adalah jurnal ilmiah baik itu nasional dan internasional, buku, dan beberapa modul dari Kemdikbud. Jadi referensi boleh secara online maupun offline namun usahakan referensi terkini dan teraktual.

4. Disiplin waktu⏰

Poin ini biasanya sangat susah dilakukan. Terkadang outline sudah bagus, target sudah ada, referensi sudah lengkap, tapi dalam perjalanan, kadang rasa jenuh dan malas itu datang. Akhirnya berhenti menulis dan ini adalah penyakit yang sering dialami oleh para penulis.

Untuk solusinya, mungkin dapat menentukan waktu tersendiri untuk menulis. Waktu tersebut bebas, yang penting waktu ternyaman untuk bisa berkarya.

5. Tulis🖊

Setelah empat tips sebelumnya dijalani, maka proses terakhir yaitu menuliskan isi buku sesuai outline yang ada. Ingat, pada saat menulis buku, jangan terlalu terpaku agar buku harus terbit di penerbit mayor. Jika seperti itu, takutnya ada kekecewaan jika hasil tidak sesuai harapan. Nikmati alurnya, masalah penerbitan akan mengikut nantinya.


Pada kesempatan yang sama, Mbak Nora juga membagikan tips untuk membukukan hasil resume pelatihan menulis bareng om Jay. Tips tersebut bisa disimak pada link berikut:👇

🔗https://noraliapurwa.blogspot.com/2020/06/tips-membukukan-hasil-resume-pelatihan.html


📣Wejangan Manis ala Bu Nora

Setelah beliau bercerita panjang lebar tentang pencapaian atas kegigihan menulis yang berbuah manis, akhirnya tibalah beliau memberikan wejangan yang menjadi pertanyaan bagi peserta gelombang 15 di grup Kelas Belajar Menulis. Berikut adalah wejangan dari beliau:

  1. Tips menghasilkan tulisan/buku yg bagus dan menarik minat baca orang adalah dengan banyak membaca. Karena menulis dan membaca adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Dengan banyak membaca, semakin banyak diksi kita. Akhirnya tulisan kita juga semakin renyah ketika dibaca. Agar tema buku menarik minat baca, boleh mencari di google trend. Silahkan mengetik salah satu keyword / tema yang menjadi fokus untuk menulis. Nanti akan terlihat trend dari tema yang akan diambil. Apakah bertahan lama ataukah semakin menurun seiring berjalannya waktu.
  2. Sebelum hasil resume dijadikan sebuah buku, maka harus menulis outlinenya terlebih dahulu. Outline tersebut menggunakan patokan 2W+1H yaitu what, why dan how. Dari outline itulah baru menyusun resume yang ada untuk menjadi sebuah buku.
  3. Trik membuat resume yang apik sehingga dilirik penerbit besar adalah banyak membaca, banyak observasi, banyak belajar. Dengan membaca akan semakin memperbanyak diksi sehingga kalimat di buku akan renyah ketika dibaca. Observasi akan membuat kita semakin paham apa yang diinginkan oleh calon pembaca buku kita. Dan belajar juga akan semakin membuat kita paham bagaimana membuat buku yang keren.
  4. Untuk mengatasi kejenuhan, tiap orang mungkin berbeda. Kalau untuk Mbak Nora, biasanya menyempatkan waktu libur 1-2 hari untuk menulis. Namun di waktu itu digunakan untuk hal bermanfaat lainnya, yaitu mengisi konten channel YouTube untuk media pembelajaran PJJ sambil menonton film drakor kesukaan. Kadang dari film bisa mendapatkan inspirasi menulis.


“Menulislah, karena dengan menulis dan berkarya adalah caramu untuk hidup 1000 tahun bahkan beribu-ribu tahun lagi ”
(Mbak Nora)







Selasa, 18 Agustus 2020

Tugas 2 IPA Kls 7, Tgl 18 Agustus 2020

Tulislah soal lengkap dengan jawabannya. 

Tulis di buku Latihan IPA.

Tugas dikumpul pada tanggal 24 Agustus 2020.

1. Pengukuran merupakan proses membandingkan besaran dengan .... lain yang sejenis sebagai satuan.


2. Besaran adalah sesuatu yang dapat .... dan dinyatakan dengan ...., Misalnya panjang, ...., suhu, dan lain-lain.

3. Besaran fisis dibagi menjadi dua yaitu besaran .... dan besaran turunan.

4. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya diturunkan terlebih dahulu dan tidak .... dari besaran lainnya.

5. Besaran Pokok ada ...., yaitu panjang, massa, ...., suhu, ...., kuat arus listrik, jumlah zat.

6. Cara mudah menghafal nama besaran pokok adalah: Masa Paling .....

7. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya .... dari besaran pokok. Misalnya, Volume, ...., dan lain-lain.

8. Bergerak adalah ketika suatu objek dapat .... tempat/posisi/kedudukan dengan sendirinya .... bantuan apapun.

9. Digerakkan adalah ketika suatu benda dapat berpindah tempat posisi atau kedudukan karena ..... bantuan dari .... yang lain.

10. Manusia dapat melakukan gerakan secara aktif karena memiliki .... gerak.

11. Alat gerak pada manusia terdiri dati 2, yaitu alat gerak .... dan alat gerak ....

12. Alat gerak pasif manusia adalah ....

13. Contoh dari alat gerak aktif adalah ....

14. Gerak aktif merupakan gerak yang menyebabkan perpindahan .... atau posisi.

15. Gerak pasif yaitu gerak yang tidak menyebabkan .... atau perpindahan posisi, Tetapi hanya menyebabkan perubahan ....

16. Gerak pasif dapat dilakukan oleh ....

17. Gerak pada manusia terdiri atas dua macam yaitu alat gerak aktif berupa .... dan juga alat gerak pasif berupa ....

Tanggal Pengerjaan:
Nama Ortu:
Ttd Ortu:

Minggu, 16 Agustus 2020

Perjalanan Sebuah Literasi Digital Nusantara

“Hari-hari adalah lembaran baru untuk goresan amal perbuatan. Jadikanlah hari-harimu sarat dengan amalan yang terbaik. Kesempatan itu akan segera lenyap secepat perjalanan awan, dan menunda-nunda pekerjaan tanda orang yang merugi. Dan barangsiapa bersampan kemalasan ia akan tenggelam bersamanya”. (Ibnul Jauzy, Al Muhdisy, hlm.382)

 

Setelah diri ini tertatih-tatih menyelesaikan resume kelima, akhirnya saya kembali bisa membuat resume yang keenam di pelatihan grup belajar menulis bersama Om Jay dan kawan-kawan. Sering kali kita ini bersembunyi di balik tembok dengan mencari-cari alasan apabila tugas tak tertunaikan dan amanah terabaikan. Kadang beralasan bahwa kewajiban yang menanti lebih banyak dari waktu yang tersedia. Oleh karena itu, diri pribadi senantiasa membutuhkan motivasi sebagai batu penghancur untuk merobohkan tembok penghalang kreativitasku. Bergabung bersama peserta pelatihan di Grup whatsapp Belajar Menulis Gelombang 15 merupakan salah satu cara ampuh untuk menemukan sang motivator. Omjay selalu menghadirkan para narasumber yang bisa membuka hati dan pikiran agar meliat dunia secara utuh. Para narasumber senantiasa menjadi pemantik bagi para peserta agar bisa berkarya lewat tulisan. Sang motivator di pelatihan kali ini seakan membawa pesertanya memahami proses sebuah perjalanan agar menghasilkan sebuah karya yang tak terduga.


Tak Kenal Maka Tak Sayang

Tak kenal maka tak sayang, begitulah kata pepatah untuk menciptakan hubungan emosional dengan seseorang. Pada dasarnya untuk bisa memahami, mengilmui, menyayangi dan mencintai sesuatu maka kita membutuhkan pola pengenalan. Olehnya itu, sang motivator mencoba memberikan perkenalan yang singkat tapi detail pada pertemuan kali ini.


Beliau bernama Musiin atau biasa dipanggil Bu Iin oleh orang-orang di sekitarnya. Memiliki hobi membaca buku, menulis, travelling dan memasak. Beliau lahir di kota Tahu Takwa, Kediri pada tanggal 6 Juli 1970  dan merupakan seorang guru Bahasa Inggris di SMPN 1 Tarokan Kediri sejak tahun 1998 .


Beliau pertama kali masuk sekolah di tahun 1977 – 1983 di SDN Kras I Kediri. Kemudian setelah lulus melanjutkannya ke SMPN Kras dari tahun 1983-1986. Lalu lanjut sekolah lagi ke SMAN 4 Kediri dan lulus tahun 1989. Dari tahun 1989-1994, beliau melanjutkan ke IKIP Negeri Malang Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pendidikan Strata II ditempuh di Universitas Negeri Surabaya Jurusan Pendidikan Bahasa dan Satra mulai tahun 2006-2009. 


Kecintaan beliau akan profesi guru Bahasa Inggris membawanya menempuh Short Course di SEAMEO RELC Singapura pada tahun 2015. Pengalaman mengajar dimulai dari menjadi dosen pada tahun 1994 di STKIP PGRI Jombang, STIE Dewantara Jombang dan tutor bagi pekerja asing di PT Chiel Jedang Jombang.


Di lingkungan dunia pendidikan, beliau aktif menjadi tim pengembang mata pelajaran Bahasa Inggris dan tim penilai angka kredit guru di tingkat Kabupaten Kediri. Selain mengajar, Bu Iin juga merupakan founder organisasi swadaya masyarakat YAPSI yang berdiri sejak tahun 1991.Organisasi ini bergerak dalam berbagai bidang, yaitu:

  1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat, khususnya UMKM bekerja sama dengan Bank Indonesia Surabaya.
  2. Pemberian bantuan pangan bagi masyarakat miskin, posyandu, anak sekolah bekerja sama dengan World Food Program (UN-WFP) di wilayaj Surabaya, Gresik dan Sidoarjo.
  3. Pemberian bantuan susu bagi anak-anak SD bekerja sama dengan Susu Ultra dam Departemen  Pertanian Amerika Serikat.
  4. Pelatihan Sekolah Ramah Anak  bagi guru-guru SD di Kabupaten Sampang bekerja sama dengan UNICEF.
  5. Pendidikan  lingkungan dan daur ulang sampah bekerja sama dengan Tetra Pak Indonesia dan TP UKS Propinsi Jawa Timur.
  6. Pengadaaan perpustakaan kampung, dan toilet di kampung-kampung Surabaya donasi dari UN WFP. 

Dalam bidang kewirausahaan, Bu Iin merupakan founder PT In Jaya yang bergerak di bidang ekspedisi untuk pendistribusian produksi Indomarco dan Indolakto Pasuruan. Selain itu PT In Jaya merupakan pemasok bahan baku tebu  bagi pabrik gula di wilayah Madiun, Malang dan Kediri.
Itulah perkenalan singkat namun detail dari sang motivator. Dua jempol untuk beliau yang memiliki aktivitas padat tapi tetap bisa meluangkan waktu untuk menghasilkan karya dan sukses menerbitkan bukunya di penerbit mayor.


Bermimpi Yuk!

Ada sebuah ungkapan yang mengatakan bahwa “ bermimpilah sebelum kamu menjadi pemimpin dan belajarlah sebelum engkau menjadi pemimpin”. Ternyata banyak orang sukses diawali dari sebuah mimpi. Bu Iin memulai kisahnya dari sebuah mimpi di alam pikirnya, ingin bisa menulis buku di awal tahun 2020 untuk keperluan SKP. Keajaiban datang, mimpi beliau semakin hampir nyata ketika mencoba bergabung mengikuti Kelas Menulis bersama Om Jay, dkk. Saat itu beliau diipertemukan dengan para peserta yang hebat, diantaranya Ibu Tere dan Bang Roma pada gelombang 8. Kisah ibu tere dan Bang Roma dapat kalian baca melalui link berikut:
https://marna24.blogspot.com/2020/08/kisah-sukses-menerbitkan-buku-di.html dan https://marna24.blogspot.com/2020/08/hustclbk-dengan-bang-roma.html
 

Ibu Iin teringat dengan buku karya Rhonda Byrne yang berjudul “The Secret (Law of Attraction)”, buku yang bercerita tentang rahasia kekuatan pikiran atau gaya tarik menarik di alam semesta. Beliau mengisahkan bahwa awalnya dirinya hanya menjadi pembaca yang baik. Kalaupun menulis, beliau hanya sekedar menulis PTK, jurnal, proposal, laporan untuk kepentingan pekerjaan. Namun Allah swt menuntunnya mewujudkan mimpi beliau bahkan hal yang tak pernah terbesitpun bisa terwujud dari sebuah mimpi, yakni karyanya bisa diterbitkan oleh Penerbit Mayor. Sungguh luar biasa skenario Ilahi Rabbi, Allah swt berfirman dalam al Qur’an, “Dan bekerjalah, maka Allah, Rasul-Nya dan orang-orang yang beriman yang akan melihat pekerjaanmu itu ….(QS. At-Taubah : 105)


Awal Literasi Digital Nusantara

Ibu Iin melanjutkan kisahnya bahwa setelah bergabung di grup kelas menulis bersama Omjay, peserta dipertemukan dengan narasumber hebat yang bernama Prof. Richardus Eko Indrajit. Kisah proses mulai menulis sampai menerbitkan buku hampir sama dengan kisah Ibu Tere dan Bang Roma, beliau juga menerima tantangan dari Prof Eko. Saat itu beliau membuat outline buku dari judul yang telah diberikan Prof. Eko. Outline yang disampaikan adalah sebagai berikut:

  1. Pengguna Internet di Indonesia
  2. Media Sosial
  3. Literasi Digital
  4. Ekosistem Literasi Digital Di Nusantara
  5. Literasi Digital untuk Membangun Digital Mindset Warga +62

Keesokan harinya, Prof. Eko langsung memberi cover buku yang akan beliau tulis. Berikut adalah cover buku edisi awal yang diberikan oleh Prof. Eko.

Cover buku yang diberi Prof. Eko seakan jadi pemantik bagi beliau untuk segera menyelesaikan buku tersebut. Semangat beliau langsung berkobar dengan segera menyiapkan perbekalan untuk menulis buku berupa surat kabar, buku-buku dan penelusuran referensi di Internet. Beliau berusaha menyisihkan 10% dari TPP yang diterima untuk pengembangan diri dengan berlangganan surat kabar, berlangganan Wifi dan membeli buku-buku yang menambah wawasan pengetahuan. Beliau tidak hanya membeli buku-buku yang berhubungan dengan mapel Bahasa Inggris, namun beliau membeli semua buku dari berbagai bidang ilmu yang menarik untuk dibaca.

Yuk…Kenal Lebih Dekat dengan Literasi Digital Nusantara

Gambar di atas adalah cover buku dari penerbit Andi. Isi buku tersebut berasal dari materi yang disampaikan Prof. Eko Indrajit di  chanel youtube beliau,  Ekoji Channel pada link https://www.youtube.com/watch?v=8oMCQspJOII yang berjudul Digital Mindset. Materi ini kemudian dikembangkan berdasarkan referensi baik dari surat kabar, buku, maupun informasi yang ada di internet. Selain itu pengamatan dalam kehidupan sehari-hari juga sangat berperan dalam penulisan buku tersebut.


Beliau tertarik menulis materi tersebut karena berdasarkan data yang dirilis Data Statista menunjukkan bahwa Indonesia masuk dalam 10 negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Indonesia berada di peringkat kelima dengan pengguna internet sebanyak 143,26 juta per Maret 2019. Wow, sungguh luar biasa masyarakat Indonesia.


Mengurai Bab Pertama

Dalam kesempatan malam itu, beliau mengajak para peserta Gelombang 15 untuk mengikuti proses memasak buku berjudul Literasi Digital Nusantara. Bak sepiring hidangan, peserta diajak berbelanja, meracik dan memasak sebuah buku. Dengan harapan agar peserta mendapatkan pengalaman tersendiri.

Dalam bab 1, beliau memaparkan data-data tentang pengguna internet.  Beliau menggunakan data hasil survey APJII. APJII adalah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia. Hasil survei tersebut digunakan sebagai data penulisan lalu dipaparkan berdasarkan pengamatan dan referensi yang lain. Berikut adalah infografis yang dicantumkan di buku Literasi Digital Nusantara.

Berdasarkan data tersebut, tampak pengguna terbesar adalah generasi Z (data tahun 2018). Kemungkinan besar karena program pemerintah untuk melaksanakam Pembelajaran Jarak Jauh di era pandemi Covid-19, generasi Alpha juga mulai menjadi pengguna dalam prosentase yang besar. Pembahasan tentang jumlah dan karakteristik masing-masing generasi ini sangat menarik karena berdasarkan tahun kelahiran dan kondisi tumbuh kembang mereka sangat mempengaruhi perilaku dalam berinternet. Sebagai contoh perilaku Gen Z dalam berinternet.


Generasi yang lahir antara tahun 1995-2010 adalah Generasi Z atau dikenal dengan iGeneration atau Generasi Net.Mayoritas anggota generasi ini masih di bangku sekolah dan kuliah, hanya sebagian kecil saja yang masuk ke dunia kerja. Gadget dan internet telah menjadi bagian dari kehidupan mereka sejak kecil. Implikasinya mereka menyukai hal yang instan, kenyamanan dan multi tasking. Popularitas diperoleh di berbagai media sosial melalui unggahan-unggahan yang menunjukkan style mereka. Hedonisme sudah menjadi urat nadi yang tidak bisa terlepas dari kehidupan sehari-hari. Mereka menyukai berbelanja secara online sekaligus pelaku industri ekonomi kreatif di dunia maya. Uang tidak lagi untuk investasi seperti yang dilakukan generasi sebelumnya, namun untuk keperluan fashion, travelling dan kuliner.

 

Selanjutnya, Mengulik Bab Kedua

Setelah beliau mengurai sedikit informasi tentang bab pertama dari buku Literasi Digital Nusantara, beliau lanjut mengulik bab kedua tentang Media Sosial.

Berdasarkan hasil survei APJII tahun 2018, alasan warganet +62 menggunakan internet adalah berkomunikasi, bermedia sosial dan mencari informasi tentang pekerjaan. Bab kedua Media Sosial mengurai tentang Media Sosial, Undang-undang Informasi dan Interaksi, dan Kejahatan di Media Sosial.
 
Berdasarkan data yang dirilis We Are Social,Hootsuite, 2020 beberapa media sosial yang sering dipakai adalah sebagai berikut:

Pembahasan mengenai media sosial mencakup: Pengertian, Jenis-jenis media sosial, dan Kelebihan dan kekurangan media sosial. penggunaan internet yang tidak dimbangi dengan kecerdasan digital akan mengakibatkan pengguna internet menjadi korban kejahatan digital atau bahkan menjadi pelaku kejahatan digital. Di Indonesia UU yang mengatur tentang Informasi Elektronik dan Transaksi Elektronik disebut dengan UU ITE. UU ITE Pasal 27 adalah pasal pasal yang sering dilanggar oleh warganet, Isi dari UU ITE pasal 27 adalah sebagai berikut:

Pada bagian akhir Bab 2, beliau memaparkan tentang jenis-jenis kejahatan siber yang mayoritas sasaran empuknya dalah anak-anak usia 15-19 tahun. Berikut adalah daftar kejahatan di dunia maya.


Lalu Bab 3, Bab 4, dan Bab 5???

Setelah beliau memberikan pemaparan isi yang termuat pada bab pertama dan kedua membuat peserta menjadi lebih penasaran. Sepertinya ungkapan “sesungguhnya semakin banyak yang kamu tahu, maka semakin banyak yang kamu tidak tahu” berlaku bagi diriku. Terbukti setelah berkenalan dengan karya Ibu Iin Buku Literasi Digital Nusantara, saya menjadi tertarik untuk mengenalnya lebih jauh di bab 3, bab 4, dan bab 5. Berharap semoga segera bisa kupinang dan memilikinya.


Pesan, Kiat, Tips, dan Trik ala Bu Iin

Setelah beliau bercerita panjang lebar tentang bagaimana memasak buku Literasi Digital Nusantar, akhirnya tibalah beliau memberikan wejangan yang menjadi pertanyaan bagi peserta gelombang 15 di grup Kelas Belajar Menulis. Berikut adalah wejangan dari beliau:


  1. Tips mencari referensi yang akurat adalah dengan banyak membaca berbagai sumber dan mevalidasi data dengan sumber yang lain.
  2. Dengan dihilangkan Mapel TIK berarti menuntut semua guru dari semua mapel juga mampu menggunakan TIK dalam pengajaran, sehingga TIK diajarkan secara aplikatif sesuai bidang studi. Oleh karena itu Bapak/Ibu guru wajib memberi pembelajaran tentang bermedia sosial yang sehat sekaligus memberi sosialisasi tentang UU ITE.
  3. Karena serba digital maka langkah preventif sebagai orang tua atau guru untuk menyelamatkan generasi Z adalah dengan memberikan pendidikan tentang literasi digital  melalui ekosistem keluarga, sekolah dan masyarakat. Walaupun itu tak mudah karena banyak anak-anak di usia dini sudah memiliki hp tanpa kontrol orang tua.
  4. Cara menyiasati ketika berada di titik jenuh adalah melakukan kegiatan yang menjadi hobi/kesukaan dan hobi bu Iin adalah memasak.
  5. Tantangan dan rintangan beliau adalah berkejaran dengan waktu, harus menghasilkan karya terbaik dan menghadapi kejenuhan.  Namun, setelah hujan pasti ada pelangi.
  6. Pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca adalah pergunakan internet secara bijak dan ambil manfaatnya untuk kepentingan orang banyak. Sebagai salah satu pengguna internet terbesar di dunia, tentu yang dibutuhkan adalah pendidikan untuk berinternet secara sehat dan bijak.
  7. Motivasi yang diberikan adalah tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Hasilkanlah karyaagar bisa dikenang anak cucu dan generasi mendatang.  Ide menulis bisa dari mana saja, dari lingkungan keluarga, tempat kerja dan masyarakat. Selalu semangat dan yakin bahwa akan ada karya dari tangan peserta kelas belajar menulis.
  8. Pengalaman beliau di bidang pemberdayaan masyarakat mengajarkannya tentang berbagai hal, dan menulis di luar bidang menjadi tantangan sekaligus kesenangan tersendiri bagi beliau karena harus belajar dari nol dan bekerja keras.
  9. Buku beliau bukanlah buku yang sempurna, tetapi beliau berharap agar bisa dicintai dengan sempurna. Seperti ungkapan yang ditulis di blog Kang Robby http://robbie-alca.blogspot.com/


Dan sesungguhnya Dialah yang menjadikan manusia tertawa dan menangis” (QS. An-Najm : 43)