“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. (Imam Al-Ghazali)
“Kalau kamu bukan anak raja dan engkau bukan anak ulama besar, maka jadilah penulis”. Begitulah kalimat dari seorang ulama agung yang terngiang. Kalimat yang keluar dari sosok yang terkemuka yang banyak memberi sumbangsih bagi perkembangan kemajuan manusia. Dari kalimat itulah hati tergerak untuk mencari wadah belajar bagaimana diri ini bisa menulis dengan baik. Tak pelak lagi, Akhirnya Ku Menemukanmu. Upps…seperti judul lagu dari grup band NaFF saja. Ayo, yang generasi ‘90an pasti tahu judul ini.
Iya, kumenemukan wadah yang memberi ruang kepada peserta untuk mulai menulis dari nol. Pelatihan Belajar Menulis via Grup whatsapp yang diprakarsai oleh OmJay, dkk ini dibuka secara gratis. Semua yang memiliki niatan untuk belajar menulis boleh ikut gabung dan nimbrung. Disini, kami dituntun pelan-pelan bak balita belajar berjalan. Didukung oleh peserta yang memiliki semangat full power dalam melangkah bersama menghasilkan sebuah karya. Narasumber yang dihadirkan pun selalu memberi decak kagum peserta, baik itu karena prestasinya, loyalitasnya, komitmennya, semangatnya, dan yang lainnya. Malam itu tepatnya hari Rabu, tanggal 19 Agustus 2020 dihadirkan seorang alumni pesantren yang merupakan penulis buku Best Seller. Penasaran??? Yuk, kita lihat profil beliau.
Profil Narasumber, Penulis Buku Best Seller
Perkenalkan, namanya Akbar Zainudin, disapa Pak Akbar. Beliau adalah trainer dan motivator Man Jadda Wajada. Beliau lahir di Banyumas 7 Februari 1973. Masa kecilnya dihabiskan di Wangon, desa kecil di Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Pendidikan dimulai di TK Aisyiah Wangon, diteruskan di MI Muhammadiyah Wangon. Selepas SD, nyantri di Pondok Modern Gontor hingga 6 tahun. Setelah itu, meneruskan studi di IAIN Jakarta (Sekarang menjadi UIN Jakarta) Jurusan Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin. Selesai sarjana, setelah berkutat dengan “ilmu langit”, beliau kemudian banting stir menimba “ilmu yang lebih membumi” di Sekolah Bisnis Prasetiya Mulya, mengambil jurusan Manajemen Pemasaran.
Pergulatannya dengan dunia bisnis pun dimulai. Beliau belajar banyak tentang manajemen, organisasi, dan juga mengelola usaha hasil pembelajaran di kelas dan juga interaksi dengan sesama pebisnis.
Lulus kuliah di Prasetiya Mulya, selama kurang lebih 6 tahun kemudian, beliau bekerja di perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi Teknologi Informasi, Plasmedia. Setelah itu, mulai awal 2007, memulai usaha sendiri di bidang Pelatihan dan Konsultasi Manajemen, PT EMJEWE Training & Consulting. Di awal 2013, beliau mendirikan satu lini usaha baru, yaitu penerbitan buku di bawah bendera MJWBooks.
Dimulai dari Mantra Sakti
Semua berawal dari mantra sakti “Man Jadda Wajada” yang diajarkan pertama kali saat masuk Pondok Modern Gontor. Kata Man Jadda Wajada sendiri berarti “siapa yang bersungguh-sungguh, ia akan berhasil” adalah kata mutiara Arab yang dihapalkan di berbagai pesantren dan lembaga agama di Indonesia.
Kata “Jadda” arti harfiahnya adalah bersungguh-sungguh, sedangkan kata “wajada” artinya mendapatkan. Jadi, jangan sampai salah menulis, karena masih ada beberapa yang menulis “man jadda wajadda”, atau “man jadda wa jada”, ataupun “man jadda wa jadda”, karena artinya menjadi beda. Apalagi kata “man jadda wajada”, artinya nanti “siapa yang bersungguh-sungguh, akan bersungguh-sungguh”. Lha, kapan berhasilnya?
Pepatah Arab (Mahfudzat) yang berarti “Siapa bersungguh-sungguh ia akan berhasil” itu benar-benar mengubah hidup Pak Akbar. Perjalanan setelah keluar dari Gontor sekitar 20 tahun menyadarkannya betapa kata-kata itu mempunyai pengaruh sangat hebat jika dimanfaatkan dengan baik.
Kata Mutiara Arab dipadukan dengan prinsip-prinsip manajemen modern inilah yang beliau ikat kemudian menjadi buku dan materi pelatihan. Bukunya sendiri diberi judul “Man Jadda Wajada”, Pelatihannya juga diawali dengan pelatihan Man Jadda Wajada, yang kemudian berkembang menjadi pelatihan motivasi, pelatihan pengembangan diri, pelatihan manajemen, pelatihan menulis, hingga pelatihan kewirausahaan.
Step by Step Menulis Buku
Begitu banyak karya yang telah dihasilkan maka tak ayal jika beliau mampu berbagi langkah-langkah dalam menulis sebuah buku. Pengalaman menulis dari beliau diharap bisa menghilangkan rasa canggung bagi penulis pemula seperti saya. Karena kebanyakan penulis pemula kesulitan memulai dari mana ketika diminta untuk menulis. Bahkan banyak juga yang sudah memulai menulis tetapi terhenti di tengah jalan. Oleh karena itu, enam langkah menulis buku coba disampaikan oleh Pak Akbar agar penulis tak salah arah. Enam langkah ini bersifat umum, dalam arti berlaku untuk semua penulisan, baik penulisan fiksi maupun non-fiksi, termasuk ketika hendak menulis sebuah buku. Berikut enam langkah tersebut yang disingkat dengan istilah TOJTRP. TOJTRP adalah akronim dari Tema, Outline, Jadwal, Tulis, Revisi, Penerbit.
Akonim ini dipergunakan agar penulis tidak lupa apa yang menjadi arahnya dalam bertindak. Karena urutan langkah yang telah disusun oleh pak Akbar dibuat untuk tidak saling mendahului namun berurut mulai dari membuat tema, buat outline, menyusun jadwal, tulis apa yang akan ditulis, melakukan revisi, dan terakhir menyerahkan ke penerbit. Seperti apa penjelasan?, silakan disimak selanjutnya pemaparan singkat namun detail dari Pak Akbar.๐๐๐
T = Tema
Langkah pertama adalah T. Tentukan TEMA tulisan. Setiap buku harus punya tema besar, baik buku fiksi maupun non fiksi. Tema akan menjadi rel yang mengikat kita dari awal tulisan hingga akhir. Tema ini satu saja. Misalnya kerja keras, romantisme, cara belajar, dan sebagainya.
Bolehkah satu orang menulis berbagai tema buku? Menurut beliau, karena ini terkait dengan “branding”, berusahalah untuk fokus menulis satu tema tertentu, agar dikenal ahli dalam tema tersebut. Kalau temanya berubah-ubah, nanti orang bingung, kita ini sebenarnya ahli dalam bidang apa?
O = Outline
Langkah kedua adalah O. Buatlah OUTLINE atau DAFTAR ISI.
Gunanya outline:
1. Agar tulisan kita terarah.
2. Bisa buat jadwal dan target.
3. Menghindari "ngeblank" pada saat menulis.
4. Agar bukunya selesai.
Kalau tidak ada daftar isi, akan sulit bukunya bisa selesai. Inilah salah satu hal penting yang sering diabaikan orang. Merasa sudah tahu apa yang ditulis, akhirnya tidak ada outline dan langsung menulis. Akibatnya, tulisannya tidak terarah, “melenceng” dan “lari” ke mana-mana, tidak tahu jalan akhirnya.
Bukunya akan selesai? Tentu tidak. Banyak ide itu bagus, tetapi yang jauh lebih bagus adalah ide yang difokuskan. Cara memfokuskan ide adalah dengan membuat outline.
Bagaimana cara mengembangkan daftar isi (outline)?
- Dalam membuat outline buku non fiksi, gunakan prinsip dasar 5W dan 1H.
WHAT : Ini terkait pengertian, definisi, pembagian, jenis-jenis, dan sebagainya.
WHY: Ini adalah tentang alasan (mengapa) buku ini ditulis, tujuannya apa dan manaatnya apa.
HOW: ini berbicara tentang bagaimana, tips and trick, strategi, langkah-langkah, dan sebagainya.
Untuk 2 W yang lain, yaitu Where dan When bisa tidak digunakan.
CONTOH
Tema: Santri dan Menulis
WHAT;
1. Santri dan keterampilan menulis.
2. Keterampilan apa saja yang dibutuhkan agar bisa menulis.
3. Para ulama dan karya mereka dari masa lampau.
4. dan seterusnya.
WHY;
1. Mengapa Santri Harus Menulis?
2. Tujuan Menulis.
3. Tantangan Mengapa Santri Harus Bisa Menulis.
4. dan seterusnya.
HOW;
1. Bagaimana cara menulis?
2. Bagaimana membangun disiplin menulis?
3. Tips and Tricks Menjadi Penulis.
4. dan seterusnya.
- Dalam membuat outline untuk buku fiksi
Pertama: WHO? Siapa saja tokoh-tokohnya. Tentukan tokoh-tokoh yang akan menjadi bagian dari cerita. Misalnya, ayah, ibu, teman, guru, dan sebagainya.
Kedua: Karakter; Gambarkan profil setiap tokoh dengan sifatnya masing-masing.
Ketiga: Plot atau Alur Cerita; Gambarkan alur cerita dari awal hingga akhir. Potongan ceritanya seperti apa. Di mana akan membangun cerita emosionalnya, di mana sedihnya, di mana senangnya. Terus ending cerita seperti apa, apakah happy ending, sad ending, dan sebagainya.
Berikut adalah beberapa buku Pak Akbar yang dibedah Outline/Daftar Isinya, yaitu buku Man Jadda Wajada, Ketika Sukses Berawal dari Pesantren, dan UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari.
============================================
CONTOH OUTLINE BUKU "Man Jadda Wajada"
Judul buku: "Man Jadda Wajada". Buku ini adalah buku dengan tema motivasi umum, motivasi hidup. Kembali ke konsep dasar 5W dan 1H.
Biasanya dimulai dengan WHY. Kalau terkait motivasi, penjabaran tentang WHY bisa digambarkan sebagai berikut:
1. Mengapa motivasi itu penting dalam hidup.
2. Motivasi apa yang membuat orang tergerak untuk berubah.
3. Apa tujuan hidup seseorang?
4. Mengapa orang harus berubah?
5. Darimana perubahan itu bisa dimulai?
6. Apa saja yang harus diubah?
Hal kedua yang terpikir adalah WHAT. Hal-hal yang terpikir dalam kategori WHAT adalah:
1. Apa itu sukses?
2. Langkah-langkah apa saja yang harus dijalani agar kita bisa sukses?
3. Potensi diri, kelebihan dan kekurangan.
4. Memahami bahwa sukses itu bisa kita dapatkan.
Hal ketiga yang coba dijabarkan adalah HOW. Ini tentang bagaimana, strategi, langkah-langkah, tips & Trick, dan juga action.
Penjabarannya:
1. Bagaimana bermimpi besar.
2. Bagaimana membuat rencana (action plan).
3. Bagaimana berani memulai.
4. Menjadi kreatif.
5. Membangun momentum berubah.
6. Kapan harus memulai?
Nah, ketiga hal itulah yang akhirnya menjadi dasar outline buku pak Akbar yang berjudul "Man Jadda Wajada". Berikut adalah gambar Daftar Isi dari buku "Man Jadda Wajada".
============================================
CONTOH OUTLINE BUKU "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren"
Target buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren" adalah para santri, umur SMP dan SMA. Karena itu, buku ini harus sederhana, ringan, bisa dibaca oleh pembaca dalam rentang umur tersebut, dan tetap bobot isinya tinggi.
Dengan uraian yang sama, beliau menguraikan dengan WHAT, WHY, dan HOW.
1. Apa itu sukses.
2. Apakah bisa anak pesantren itu sukses?
3. Kisah-kisah sukses alumni pesantren.
4. Sukses itu apa menurut pesantren?
5. Bagaimana caranya agar kita sukses?
6. Apa yang harus kita lakukan mulai dari sekarang?
Dari poin-poin itu dijabarkan lebih detail lagi menjadi daftar isi yang cukup lengkap. Daftar isi ini lalu dituliskan satu per satu, maka jadilah buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren". Berikut adalah gambar Daftar Isi dari buku "Ketika Sukses Berawal dari Pesantren".
============================================
CONTOH OUTLINE BUKU "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari"
Buku "UKTUB: Panduan Lengkap Menulis Buku dalam 180 Hari" adalah buku yang dikhususkan untuk panduan menulis buku. Buku ini merupakan rangkuman best practices Akbar Zainudin sebagai penulis sekaligus motivator andal yang ingin ditularkan kepada pembaca.
Pak Akbar membagi buku UKTUB ini dalam beberapa bagian besar:
1. Sikap Mental
2. Motif Menulis
3. Mencari Ide
4. Apa yang Ditulis
5. Bagaimana Menulis
6. Mengenal Pembaca
7. Mengenal Penerbit.
Dari poin-poin inilah saya kembangkan menjadi daftar isi.
Karena itulah, buku UKTUB ini lengkap sekali. Anda tinggal mengikuti satu demi satu langkah-langkah nya untuk menjadi penulis buku.
J = Jadwal
Langkah ketiga adalah J. Buatlah jadwal penulisan. Kalau daftar isi sudah dibuat, misalnya ada 30 judul artikel atau plot cerita, mulailah membuat jadwal secara riil. Katakan 1 tulisan jadwalnya seminggu selesai, buatlah jadwalnya dari 30 tulisan itu kapan mau selesai.
Tujuan membuat jadwal adalah memudahkan penulis untuk mengontrol dan mengevaluasi dari hasil tulisannya.
Cara Membuat Jadwal
- Buatlah tabel dengan 4 kolom, yang berisi No-Judul Artikel-Target Lama Menulis-Tanggal-Keterangan
- Isi Nomer
- Isi Judul Artikel
- Perkirakan Berapa Lama (Berapa Hari) Artikel akan Ditulis
- Buat sesuai dengan tanggal yang ada saat ini.
- Isi Keterangan dengan apakah sudah selesai ditulis atau belum.
============================================
CONTOH OUTLINE DAN JADWAL PENULISAN BUKU “KETIKA SUKSES BERAWAL DARI PESANTREN”
T = Tulis
Langkah keempat adalah tuliskan. Outline dan jadwal juga sudah ada maka berikutnya adalah tuliskan sesuai outline dan jadwalnya. Di sini, disiplin diri dan komitmen yang akan menentukan apakah tulisan kita akan selesai atau tidak. Tulis dan selesaikan semua judul artikel terlebih dahulu. Jangan terpaku untuk satu tulisan sampai sempurna.
Menulis itu sebenarnya terdiri dari dua sisi; MENTAL dan KETERAMPILAN. Antara MAU dengan MAMPU. Pengalaman beliau berinteraksi dengan banyak penulis, masalah MENTAL ini jauh lebih penting. Kalau orang MAU berjuang, akan lebih cepat tulisannya selesai walaupun secara kemampuan biasa-biasa saja. Sebaliknya, kalau sudah tidak mau atau malas-malasan, walaupun sebenarnya kualitas tulisannya baik, akan sulit untuk cepat selesai. Kuncinya cuma satu: PAKSA DIRI untuk SUKSES. Agar bisa memaksa diri, selain target di depan, harus ada motivasi besar mengapa buku harus selesai. Bisa buat angka kredit, bisa buat branding personal, dan sebagainya. Kalau keinginan kuat, maka akan lebih mudah memaksa diri.
R = Revisi
Langkah kelima adalah revisi. Revisilah tulisan kalau semua draft tulisan sudah selesai. Jangan terpaku hanya satu judul sampai sempurna. Kalau kurang sedikit, tidak masalah.
Tahap pertama, menyelesaikan semua draft buku.
Tahap kedua, baru melakukan revisi. Apa saja yang direvisi?
1. Data dan informasi yang kurang.
2. Tata Bahasa
3. Gaya Tulisan. Disamakan dari awal hingga akhir.
4. Judul-judul artikel. Buatlah judul-judul yang menarik.
P = Penerbit
Langkah keenam adalah kirim ke penerbit. Apa yang menjadi pertimbangan penerbit?
Hal pertama adalah bukunya laku atau tidak. Ini menyangkut kebutuhan masyarakat pembaca. Apakah pembaca butuh buku kita? Siapa yang butuh? Berapa banyak orang yang butuh? Buku kita menjawab kebutuhan apa? Semakin besar kebutuhan masyarakat akan buku kita, maka peluang diterbitkan semakin besar. Karena itu, sebagai penulis harus mesti memahami buku kita siapa yang akan beli, dan siapa yang kira-kira akan baca.
Hal kedua adalah apa yang bisa membedakan buku kita dari buku sejenis. Apa kelebihan kita dibandingkan dengan buku sejenis? Kita harus mampu menjawab pertanyaan ini. Karena hal itu yang akan menjadi pertanyaan dan juga pertimbangan penerbit.
Hal ketiga adalah pertanyaan dari penerbit yaitu apa yang akan Anda lakukan untuk membantu pemasaran buku? Harus punya jawabannya. Misalnya iklan di Medsos, Seminar, Pelatihan, Diskusi Buku, Membangun Komunitas, Dan Sebagainya.
Apakah perlu membayar kepada penerbit? Kita tidak perlu membayar ke penerbit. Bahkan kita mendapatkan uang ROYALTI. Rata-rata royalti adalah 10% dari buku yang terjual.
Bagaimana cara mengirim naskah?
- Naskah harus sudah jadi.
- Diprint, dikirim dengan hard copy dan soft copy dalam bentuk CD atau Flash Disk
Berapa lama harus menunggu kabar dari penerbit? Kabar diterima atau tidak sekitar tiga bulan setelah pengiriman naskah.
Wejangan Pak Akbar Zainudin
Setelah beliau memaparkan tentang Enam step by step menulis buku, akhirnya tibalah beliau memberikan wejangan yang menjadi pertanyaan bagi peserta gelombang 15 di grup Kelas Belajar Menulis. Berikut adalah wejangan dari beliau:
- Konten utama ketika kita ingin menulis buku baik terkait motivasi ataupun yang lainnya adalah selalu memulai sebuah konsep tulisan dengan 3 hal, yaitu WHY, WHAT, dan HOW.
- Bila menulis buku motivasi maka temanya harus dipersempit karena ruang lingkup materi motivasi sangatlah luas.
- Buatlah waktu khusus untuk menulis SETIAP HARI. Misalnya pagi, siang, atau malam. Cukup 15-30 menit. SETIAP HARI. Misalnya sebelum subuh, setelah subuh, sore hari sebelum pulang, atau malam hari sebelum tidur. Kalau sudah dijadwalkan menulis setiap hari, maka kita akan otomatis DIPAKSA menulis. InsyaAllah jadwal akan bisa kita penuhi. Terkadang sukses itu memang harus dipaksa. Kalau kita tidak pernah memaksa diri kita, rasanya sulit kita akan berhasil.
- Ketika naskah buku sudah siap maka percaya diri saja bahwa buku kita akan diterbitkan penerbit.
- Trik yang sangat sederhana memulai sebuah kalimat adalah:
a)Pikirkanlah sebuah kata, apa saja. Misalnya: zaman.
b)Dari kata tersebut, buatlah sebuah kalimat. Misalnya: Zaman sekarang ini saatnya para guru berubah.
c)Jadilah sebuah kalimat. Sekarang pikirkan kata berikutnya, misalnya: Mengapa.
d)Buatlah menjadi kalimat berikutnya. Contoh: Mengapa harus berubah, karena zaman juga berubah.
e)Begitu seterusnya sampai satu paragraf selesai. Satu paragraf selesai, disambung dengan paragraf berikutnya.
6. Kualitas menulis kita akan terus bertambah jika kita mendisiplinkan diri untuk menulis. Yang penting itu bukan hanya tahu cara menulis, tetapi praktiknya. PRAKTIK. PRAKTIK. PRAKTIK. Itulah kuncinya untuk menghasilkan kalimat dan paragraf yang baik dan enak dibaca.
7. Gaya menulis tergantung audiens atau pembaca. Kalau pembaca kita remaja, maka gaya penulisan kita dari awal hingga akhir untuk remaja. Kalau pembaca kita orang tua, maka gaya penulisan kita juga untuk orang tua. Tentukan siapa pembaca kita, dan konsisten menulis dengan gaya mereka.
8. Tips untuk mengecek apakah outline yang sudah kita buat itu baik atau belum, yaitu:
a.Diskusikan dengan rekan-rekan, berikan mereka gambaran outlinenya, dan minta pendapat mereka.
b.Diskusikan dengan calon pembaca kalau kita mau menulis satu buku dengan tema dan kerangka seperti ini apakah mereka mau membaca dan yang lebih penting mau membeli atau tidak.
c.Coba lihat beberapa buku sejenis. Bagaimana para penulis itu membuat outline.
9. Tips menjaga RITME menulis, adalah:
a.Target; kapan buku kita selesai.
b.Jadwal: berapa lama setiap tulisan akan selesai.
c.Jadwal menulis harian. Setiap hari, kapan jadwal menulis kita lakukan.
10. Hambatan terbesar seorang penulis itu bukan dari orang lain, melainkan dari diri sendiri. Melawan rasa malas, melawan rasa "tidak pede", melawan kekhawatiran, melawan "menunda menulis".
11.Tips membuat judul:
a.Kalimatnya pendek, jangan terlalu panjang.
b.Cari kata yang paling menunjukkan emosi dengan pembaca.
c.Semakin provokatif, semakin baik karena membuat pembaca penasaran dan ingin membaca tulisan kita.
12. Niatkan dan bangun komitmen bahwa kita akan memulai menulis. Agar diri kita lebih bermanfaat bagi diri kita, keluarga, anak didik, dan masyarakat secara luas.
Top bingit mantul keren ๐๐๐
BalasHapusTerima kasih bunda Nengsih telah mampir.
Hapus๐ค๐Salam Literasi
Lengkap dan informatif. Salam literasi
BalasHapusSri Mulianah. Parepare Gelombang 15
http://srimulianahamid.blogspot.com/
Terima kasih bunda atas atensinya.
HapusSudah meluncur bun.
๐ค๐Salam Literasi
Mantap betul ya resumenya. Begitu sistematis, menginstiratif. Good job.
BalasHapusTerima kasih bunda Hayati bersedia mampir.
Hapus๐ค๐Salam Literasi
Komplit, Kaya akan konsep....
BalasHapusHebat Ibu Marna
Lanjutkan
Terima apresiasinya mas Indra.
HapusSiap.
๐ค๐Salam Literasi
Menyenangkan membaca uraian di atas. Mataku dimanjakan dengan ilustarsi dan warna-warni. Uraian dan ilustrasi menambah kejelasan materi. Orang bilang "satu kata" untuk ibu. Saya akan bilang "beberapa huruf: untuk ibu. B-a-g-u-s
BalasHapusPak De Santo yang tak pernah ketinggalan meninggalkan jejak di blog kawan. Sehat terus pak dan menginspirasi.
HapusSalam literasi
๐ค๐
wow....sangat menginspirasi.
BalasHapussemangat.
Insya Allah
BalasHapus๐ค๐Salam Literasi
resume lengkap, lanjut
BalasHapusTerima kasih pak Bahrudin.
Hapus๐ค๐Salam Literasi